Indramayu Bangun 3 SMA Baru, Bupati Anna: Harus Kompetitif

GABUS WETAN – Kabupaten Indramayu kini memiliki 3 Unit Sekolah Baru (USB) tingkat SMA. Yaitu SMAN 1 Gabus Wetan, SMAN 1 Sukra dan SMAN 1 Cantigi yang diresmikan penggunaannya bersamaan dengan Kantor Kecamatan Gabus Wetan oleh Bupati Hj Anna Sophanah, Rabu (28/12). Peresmian ditandai dengan penandatangan 4 prasasti serta peninjauan ruang Kelas SMAN 1 Gabus Wetan oleh Bupati Anna Sophanah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Indramayu. Kepala Dinas Pendidikan, DR H Ali Hasan MPd menjelaskan, dibangunnya 3 USB ini, menunjukkan komitmen Pemkab Indramayu dalam meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan. Tidak hanya terkait mutu dan kualitasnya, tetapi juga didukung dengan upaya penyediaan sarana prasana pendidikan yang memadai  serta mudah dijangkau masyarakat di setiap kecamatan. “Kini hampir semua kecamatan telah memiliki SMAN maupun SMKN,” ungkap dia. Bertambahnya sekolah baru khususnya SMAN, diharapkan mampu meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) bidang pendidikan bagi masyarakat usia sekolah. Khusus pembiayaan pembangunan 3 USB ini, ungkap dia, berasal dari belanja Kementerian Pendidikan Nasional RI serta sharing Pemprov Jabar dan Pemkab Indramayu dalam hal pengadaan lahan. Sementara itu, Bupati Hj Anna Sophanah berharap, meskipun baru beroperasi, kepala sekolah, guru maupun siswa di SMAN 1 Gabus Wetan, SMAN 1 Sukra dan SMAN 1 Cantigi harus tetap kompetitif sehingga dengan cepat mengejar ketertinggalan dengan sekolah yang sudah lama berdiri. “Harus kompetitif, jangan hanya mengejar kuantitas siswa. Artinya kualitas dan kuantitas harus seimbang,” pinta dia. Pihaknya berharap, ketiga USB SMAN ini agar dapat dipergunakan dan dirawat dengan sebaik-baiknya oleh pihak sekolah, guru, siswa dan masyarakat setempat. Anna menegaskan, sebagai kepala daerah ia tidak ingin ada lagi anak-anak Indramayu yang tidak sekolah. Pemkab, lanjut dia, akan terus berkomitmen memajukan dunia pendidikan melalui program strategis baik meningkatkan fasilitas pendidikan yang semakin memadai di seluruh kecamatan maupun meningkatkan profesionalitas para unsur penggerak pendidikan. (kho)