Proyek DAK  Wilayah Harjamukti Terus Diawasi

Rabu 18-01-2017,02:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KESAMBI – Betonisasi di Jl Penggung Raya-Kebon Pelok yang mengelupas, menjadi perhatian khusus  Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR). Sekretaris DPUPR, Ir Yudi Wahono DESS memastikan akan mengirimkan surat teguran. “Kontraktor alasannya belum kering sudah dilewati, itu tidak bisa kita terima. Itu tanggung jawab kontraktor, harus diperbaiki,” tegas Yudi, kepada Radar, Selasa (17/1). Yudi mengungkapkan, perkembangan pekerjaan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp96 miliar mulai terlihat signifikan. Oleh sebab itu, dia meminta seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi. Apalagi, di beberapa lokasi masih ditemui pekerjaan yang kurang optimal. Bahkan, bila menemukan pekerjaan tidak sesuai spek seperti besi satu lapis dalam betonisasi dan pembangunan jembatan, dapat melaporkan ke DPUPR untuk ditindaklanjuti. “Pekerjaan sudah mencapai sekitar 70 persen. Sisa waktu dua bulan, kita optimis bisa di atas 90 persen, tapi ini perlu diawasi ketat,” tandasnya. Di lapangan, sebut Yudi, kontraktor sudah menambah jumlah pekerja dan memaksimalkan waktu. Tetapi, spesifikasi pekerjaan tidak boleh diabaikan. Bila ada kontraktor yang bekerja asal-asalan atau di bawah spek, masyarakat bisa langsung mengingatkan dan melaporkan ke DPUPR. “Selama dalam masa pemeliharaan, pekerjaan fisik masih tanggung jawab kontraktor,” tuturnya. Dalam perjalanannya, proyek DAK Rp96 miliar memiliki banyak persoalan sejak awal. Salah satunya keterlambatan kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan. Sehingga, Kepala DPUPR Ir Budi Raharjo MBA sampai harus memberikan addendum 90 hari terhitung sampai 21 Maret 2017. Pada sisi lain, pekerjaan sepanjang addendum tidak lagi diawasi oleh pengawas lapangan independen. Pasalnya, sejak 21 Desember 2016 sekitar 30 pengawas lapangan tersebut habis masa kontraknya dan belum diperpanjang sampai saat ini. Karena itu, DPUPR hanya memaksimalkan tim teknis yang terdiri dari sembilan orang pegawai dinas terbesar di Kota Cirebon itu. “Kami maksimalkan pengawasan melalui tim teknis. Disini peran masyarakat sangat penting. Laporkan kalau ada kontraktor tidak sesuai spek,” ucapnya. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait