Awas Curah Hujan di Kuningan Masih Tinggi

Senin 23-01-2017,10:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan tak hanya menimbulkan bencana longsor dan pergerakan tanah, melainkan juga banjir bandang. Ini dialami ribuan warga di denam desa di wilayah Kecamatan Cibingbin, kemarin (22/1) sekitar pukul 16.30. Dilaporkan ratusan rumah di enam desa terendam air bah dari Sungai Cijangkelok. Saat kejadian, warga berusaha menyelamatkan barang berharga mereka agar tidak hanyut oleh derasnya air sungai. Hingga tadi malam  tim BPBD dan kecamatan terus menyasar pemukiman warga yang terkena banjir. Camat Cibingbin Bagja Gumelar SSos mengatakan banjir berawal ketika hujan deras mengguyur di wilayah selatan Cibingbin sejak siang hari hingga sore hari. Derasnya air hujan di wilayah hulu menyebabkan Sungai Cijangkelok yang melintasi sejumlah desa meluap hingga Desa Bantarpanjang. Ratusan rumah yang berada di bantaran sungai terbesar setelah Cisanggarung itu langsung terendam air. Pihaknya sudah menerima laporan jika ada enam desa yang terendam air bah. Keenam desa tersebut yakni  Desa Sindangjawa, Cipondok, Cibingbin, Citenjo, Desa Dukuhbadag, dan Sukaharja. “Warga yang rumahnya terendam sudah mengungsi ke tempat aman seperti sekolah atau balai desa. Belum ada laporan adanya korban jiwa, dan mudah-mudahan saja tidak ada. Untuk kerugian materi, belum bisa dipastikan karena belum pendataan,” terang Bagja kepada Radar melalui sambungan telepon, tadi malam. Bagja menegaskan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh warga yang berada di sepanjang aliran sungai Cijangkelok untuk waspada, mengingat curah hujan masih tinggi. Kepada warga yang mengungsi juga diminta untuk menjaga keselamatannya. “Di Desa Citenjo kemungkinan banyak rumah yang terendam,karena lokasi desa ini berada persis di sisi sungai Cijangkelok hanya dibatasi oleh TPT. Kemudian letak desa ini juga cukup landai dan datar sehingga begitu sungai meluap langsung masuk ke pemukiman penduduk yang berada di pinggir sungai,” katanya. Camat Bagja mengaku terus berkeliling ke sejumlah desa yang terkena banjir. Dia menyebutkan jika jembatan kecil yang menghubungkan Desa Cibingbin dengan Citenjo tidak bisa dilalui karena terhalang banjir. Terpaksa dia menunggu air surut untuk mencapai Desa Citenjo. “Barusan sekitar pukul 20.00 (tadi malam, red) air sungai mulai surut. Banyak warga yang mulai kembali ke rumahnya masing-masing untuk mengecek harta bendanya. Saya dan tim kecamatan juga bisa menuju Desa Citenjo. Tadi sebelum pukul 20.00, tidak bisa lewat jembatan kecil karena terhalang air sungai yang meluap,” sebutnya. Hanya saja dia belum bisa memastikan apakah warga yang rumahnya tergenang banjir akan terus berada di pengungsian atau kembali ke rumahnya pasca surut. Namun demikian dia menyarankan kepada warga untuk tetap berada di lokasi yang aman, karena cuaca sulit diprediksi. Apalagi jika kemudian turun hujan di wilayah Cipondok dan wilayah hulu lainnya. “Sebaiknya warga tetap berada di lokasi yang aman, sampai tim memastikan tidak ada banjir lagi. Untuk kebutuhan logistik warga, kami akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” terang dia. Dia melanjutkan, pendataan terhadap para korban dilakukan oleh setiap desa, dan dibantu dari kecamatan. Bagja menuturkan, banjir yang sekarang terjadi ini sangat besar karena menyapu hampir enam desa. Meski tidak ada korban jiwa, namun warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai dibuat trauma. “Kami memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pihak desa tidak ada yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Mungkin kalau ternak dan hewan peliharaan ada yang terbawa air banjir. Semua kerugian warga akibat musibah ini akan didata,” ujarnya. Kepala BPBD Agus Mauludin MSi yang berada di lokasi kejadian tadi malam menyebutkan bahwa kondisi di Cibingbin gelap gulita lantaran aliran listrik dimatikan untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, sebagian besar warga sudah kembali ke rumahnya dan membersihkan lumpur di tengah situasi yang gelap. Informasi yang diterima Agus dari Desa Cipondok dan sekitar Sungai Cijangkelok, semua hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing hingga ayam banyak yang terbawa hanyut. Meski demikian, sebagian warga mulai kembali ke rumah masing-masing guna membersihkan sisa-sisa banjir. “Lumpurnya cukup tebal masuk ke pemukiman penduduk. Sebagian warga sudah ada yang kembali karena air sungai sudah surut. Mereka membersihkan rumah dari lumpur,” papar Agus yang datang bersama tim BPBD. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait