VITORIA- GASTEIZ - Copa del Rey musim ini menjadi panggung para pelatih asal Argentina. Lihat saja, tiga dari empat tim yang lolos ke semifinal kali ini, dilatih sosok pria Argentina. Masing-masing adalah Celta Vigo yang dibesut Eduardo Berizzo, Alaves dinakhodai Mauricio Pellegrini, dan Atletico Madrid dipegang Diego Simeone. Dari tiga nama tersebut lantas Pellegrino lah yang akhirnya melesat ke partai puncak Copa del Rey. Kemarin (9/2) di Stadion Mendizorrotza, Alaves menghentikan langkah Celta dengan skor 1-0. Gol Alaves kemarin dikontribusikan Edgar Antonio Mendez pada menit ke-82. Kemenangan tersebut membuat Alaves unggul agregat 1-0 atas Celta. Para pemain Alaves seperti tak menduga kalau mereka bisa melangkah sejauh ini. Maklum musim ini adalah musim perdana Alaves setelah satu dekade berkubang di level kedua dan ketiga sepak bola Spanyol. “Saya sangat puas dengan apa yang diberikan anak-anak pada pertandingan ini. Kami mempersembahkan kemenangan ini untuk seluruh tim dan pendukung yang menaruh kepercayaan kepada kami,” tutur Pellegrini seperti diberitakan Goal. Pellegrini akan menantang Barcelona pada final Copa del Rey ini. Pertemuan lawan Barca, nama lain Barcelona, bukan sesuatu yang harus ditakuti oleh pria kelahiran Leones Argentina itu. Sebab musim ini, Pellegrini sudah mengecatkan namanya di Camp Nou berkat kemengan sensasional 2-1 atas Barca 10 September lalu. Dan pencapaian Alaves ke final Copa del Rey tahun ini adalah yang pertama dalam sejarah klub yang berusia 96 tahun itu. Para pendukung Alaves pun berhisteria sama seperti Alaves menembus final Piala UEFA musim 2000-2001 silam. Sayangnya, Alaves yang diisi pemain seperti Cosmin Contra, juga anak legenda Johan Cruyff, Jordi Cruyff kalah dalam perpanjangan waktu dengan skor 5-4 kepada Liverpool. Nah, Pellegrini sebenarnya tak asing dengan kompetisi La Liga. Sebelum melatih Alaves, pria berusia 45 tahun itu pernah melatih Valencia musim 2012-2013. Sayangnya tak sampai semusim, hanya bertahan periode 4 Juni-1 Desember 2012, Pellegrini dipecat dari kursi kepelatihan di Valencia. Pellegrini sendiri menempa ilmu kepelatihannya bersama Rafael Benitez. Usai gantung sepatu musim panas 2006, Pellegrini kembali ke Valencia sebagai pelatih tim junior. Rafael Benitez yang notabene mantan mentornya mencium bakat Pellegrini. Pellegrini adalah anak buah Benitez ketika menadi pelatih di Valencia 2001-2004. Pellegrini yang bermain sebagai bek tengah merupakan bagian kisah sukses Los Che, julukan Valencia, saat juara La Liga 2001-2002 dan 2003-2004. Serta juara Piala UEFA 2003-2004. Pellegrini dijadikan asisten oleh Benitez saat dirinya melatih di Liverpool dan Inter Milan. Saat jadi pemain, Pellegrini menimba ilmu dari beberapa pelatih kelas wahid dunia. Misalnya ketika bersama Vélez Sarsfield 1990-1999, Pellegrini merasakan tangan dingin pelatih besar Argentina seperti Carlos Bianchi dan Marcelo Bielsa. “Bielsa mempengaruhi cara pandang saya soal sepak bola. Tak ada waktu buat istirahat karena kami harus melahap banyak materi latihan fisik darinya,” ucap Pellegrini soal Bielsa seperti diberitakan La Nacion. (dra)
Alaves 1 vs Celta Vigo 0, Copa Del Rey Jadi Panggung The Fifth Beatles
Jumat 10-02-2017,08:35 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :