Liverpool vs Tottenham Hotspur, Merah Sulit Bangkit

Sabtu 11-02-2017,13:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

LIVERPOOL - Sejak 2017 tiba, kemenangan mirip-mirip satu hal yang utopis bagi skuad Liverpool. Dalam sepuluh pertandingan bergulir periode Januari-Februari ini, cuma sekali victory menghampiri anak asuh Juergen Klopp itu. Sisanya empat imbang dan lima kalah. Gara-gara masa kegelapan selama 40 hari di awal 2017 ini, Liverpool kehilangan banyak hal. Mulai terlempar dari posisi empat besar Premier League, tersisih di semifinal Piala EFL oleh Southampton, dan dipermalukan klub Championship, Wolverhampton Wanderers di babak keempat Piala FA. Dan, masa paceklik menang bisa lebih panjang bagi Liverpool. Dini hari nanti (12/2) di Anfield, Jordan Henderson dkk akan menjamu tim London, Tottenham Hotspurs. Tak seperti Liverpool yang limbung. Spurs, nama lain Tottenham Hotspur, justru sedang melambung. Hugo Lloris dkk tak kendor dalam memberikan tekanan kepada Chelsea sampai pekan ke-24 ini. Meski berjarak sembilan angka, 59-50, Spurs belum putus asa. Dari gambaran kasar tersebut, Spurs jelas lebih difavoritkan menggulung tuan rumah. Cuma, Liverpool selalu sukses bertiwikrama jadi tim menakutkan seandainya bertemu tim-tim besar di enam besar. Lihat saja, empat kekalahan Liverpool musim ini di Premier League datang ketika juara Liga Champions lima kali itu bertemu tim semenjana. Seperti saat takluk dari Burnley (20/8), Bournemouth (4/12), Swansea (21/1), dan Hull (4/2). Lain cerita kalau Liverpool bertemu lima tim papan atas Premier League musim ini. Lawan Chelsea, Si Merah, julukan Liverpool, sekali menang (10/9) dan sekali imbang (31/1). Versus Manchester City, Liverpool menang (31/12). Lalu lawan Manchester United selalu imbang (17/10 dan 15/1). Sedang lawan Arsenal, Liverpool menang (14/8). Kemudian pada pertemuan pertama Spurs musim ini (27/8) lalu di White Hart Lane, Liverpool menahan imbang dengan skor 1-1. Dari rekor apik lawan lima tim papan atas itulah, media-media Inggris menyebut Liverpool adalah \'raja\' di liga mini Premier League yang diisi enam tim papan atas saja. This Is Anfield awal Februari lalu menganalisis seandainya bertemu tim yang tak mengejar status kampiun Premier League Liverpool seperti kehilangan akal. Tim-tim ini memasang garis pertahanan rendah, membiarkan Liverpool mendominasi bola, kemudian melakukan serangan balik kilat. “Saya bekerja sama dengan manusia yang tak bisa dihindarkan dari kekhilafan. Namun yang terpenting saya tahu bagaimana menangani situasi ini,” tutur Klopp. Mantan pelatih Borussia Dortmund dan Mainz itu seperti diberitakan Mirror kemarin (10/2) sadar seandainya posisinya dalam tekanan besar. Namun Klopp berusaha tetap menikmati tekanan yang diterimanya. “Saya tak akan mencari pemakluman atas performa buruk Liverpool belakangan ini. Namun, yang kami harus temukan adalah solusi. Hanya karena timmu tak terbang tinggi, bukan berarti timmu tak bisa menang di laga selanjutnya,” ucap Klopp penuh optimisme. Disinggung soal rekor apik Klopp jika bertemu lima tim papan atas Premier League musim ini, pria 49 tahun itu berkata seharusnya bisa lebih apik. Dari total poin maksimal 21, Liverpool hanya mendapat poin 13. “Menghadapi tim seperti Spurs, pemain harus memberikan semua kemampuannya di lapangan. Jika kami bermain sama setika kami kalah 0-2 dari Hull Sabtu (4/2) lalu, kami tak ada kesempatan menang,” tutur Klopp. Jelang laga versus Spurs ini, dalam preskon kemarin Klopp mengatakan Ragnar Klavan, Dejan Lovren, dan Ovie Ejaria diragukan tampil. Sedang Lallana akan dilihat perkembangan kondisinya kebugarannya sampai menit terakhir jelang laga. Sementara itu, pelatih Spurs, Mauricio Pochettino kepada The Guardian meminta semua anak asuhnya 100 persen di lapangan. Namun bukan 11 pemain yang berjuang di lapangan, namun 25 pemain yang dimilikinya. “Anda sadar jika sepak bola adalah kerja sama tim. Sepak bola merupakan sepak bola kolektif di mana bukan 11 orang saja yang berjibaku, namun ke-25 pemain,” tutur Pochettino. Menjelang laga krusial lawan Liverpool ini, Pocehttino kehilangan Danny Rose dan Jan Vertongen. Kondisi Erik Lamela sendiri belum 100 persen fit. Penyerang Spurs, Harry Kane berkata, kemenangan akan semakin mengamankan mereka dari kejaran Liverpool. Apalagi margin Spurs yang ada di posisi runner-up dengan Liverpool di posisi lima hanya empat angka (50-46). “Versus Liverpool adalah pertandingan yang penting bagi Spurs. Kami ingin membangun jarak yang jelas dan kalau menang kami akan berjarak tujuh angka dari mereka,” ujar Kane. Kane akan menjadi ujung tombak andalan Spurs dalam formasi 4-2-3-1. Penyerang Timnas Inggris ini berkontribusi 16 gol buat Spurs di semua ajang musim ini. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait