Perumda Farmasi Terancam Kolaps, Modal Habis Buat Bayar Utang

Senin 13-02-2017,17:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN - Manajemen Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Farmasi terancam kolaps. Direktur Perumda Farmasi, Drs Agung Prabowo MPd mengaku, sudah kehabisan akal untuk melakukan pembenahan. Opsi rasionalisasi pegawai juga urung dilakukan, lantaran tak tega dengan nasib karyawan yang kena pemutusan hubungan kerja. “Pemasukan tidak rasional, buat karyawan saja bisa habis Rp74 juta/bulan. Untuk rasionalisasi, rasanya tidak mungkin,” ujar Agung. Agung tak menampik, untuk urusan gaji saja perusahaan mesti utang sana-sini. Bahkan ada tiga karyawan yang harus rela dipinjam namanya untuk bisa mendapat pinjaman di Bank BPR Cirebon. Pinjaman dengan angsuran Rp9 juta per bulan itu, masih berjalan dan dicicil perusahaan. Utang perusahaan juga menumpuk. Hal ini terungkap dari pemeriksaan Inspektorat terkait penyertaan modal Rp1,4 miliar. Hingga kini, penyertaan modal yang diberikan kepada manajemen lama belum dapat dipertanggungjawabkan. “Itu tidak semua untuk modal, justru tersedot untuk bayar utang,” katanya. Mendapati fakta tersebut, Ketua Komisi B Ir H Watid Sahriar menuding direksi lama memanipulasi laporan. Apa yang disampaikan, ternyata berbeda dengan laporan yang diterima. Beruntung ketika itu, pengajuan penyertaan modal dari Perumda Farmasi tidak disetujui seluruhnya. “Direksi lama ngajuin Rp3 miliar, tapi yang kita setujui Rp1,4 miliar. Ternyata, itu juga bukan buat modal, tapi bayar utang,” katanya. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait