Siapa Pemenang Pilgub DKI Jakarta? Ini Prediksinya

Rabu 15-02-2017,09:36 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta optimis menang. Lantas siapa yang diprediksikan menang? Berikut hasil survei tiga lembaga konsisten dengan sebelumnya. LSI memang agak berbeda dengan menempatkan pasangan calon (paslon) Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (AHY-Silvy) sebagai pemenang dengan elektabilitas 30,9 persen. Namun, selain selisihnya dengan paslon lain masih dalam rentang margin error, tren yang tergambar pun sama. Yakni, elektabilitas pasangan AHY-Sylvi yang sempat meroket pada November–Desember 2016 justru menukik di saat-saat terakhir menjelang hari H. Itu konsisten dengan hasil dua lembaga survei yang lain. Ketika dua paslon lain punya tren naik, justru pasangan nomor urut 1 tersebut malah turun. Burhanuddin Muhtadi, direktur Indikator Politik Indonesia, menyatakan bahwa AHY-Sylvi dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) berebut ceruk elektoral yang sama. ”Hubungannya antagonistis (saling memakan, Red),” ucapnya. Hanya, dalam pertarungan politiknya, tim paslon nomor 1 kerap ”bertarung” dengan paslon nomor 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Itulah kira-kira yang membuat tren kenaikan Anies-Sandi (pasangan nomor 3) paling tinggi. Pengamat politik Puthut Eko Aryanto bahkan berani mengeluarkan prediksi. Yaitu, yang hampir pasti lolos ke putaran kedua adalah pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. ”Ahok-Djarot sekitar 42 persen, sedangkan Anies-Sandi 37 persen,” yakinnya. Pasangan AHY-Sylvi sendiri tercecer dengan hanya meraup 20-an persen suara. Namun, prediksi banyak pengamat tersebut tak lantas membuat pasangan AHY-Sylvi pesimistis. ”Hasil survei dan prediksi tidak memengaruhi kerja-kerja tim,” kata Abdul Azis, wakil ketua tim pemenangan AHY-Sylvi. ”Hasil gerilya AHY di lapangan justru menunjukkan hal yang menggembirakan,” klaim pria yang juga menjabat ketua DPW PPP versi Romahurmuziy tersebut. Menurut Azis, bukan hal yang sulit bagi jagoannya melangkah ke putaran kedua. ”Bahkan, kami tidak akan terkejut ketika langsung menang satu putaran,” tandasnya. Dia menambahkan, survei-survei dan analisis pengamat kadang bisa berbeda dengan hasil di lapangan. Hanya, Azis enggan menanggapi manuver politik yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhir-akhir ini. Apakah itu membantu atau justru membuat pasangan nomor 1 kesulitan di lapangan. ”Wah, kalau itu bukan kompetensi saya untuk berkomentar,” kelitnya. Optimisme juga tergambar dari pernyataan pasangan calon nomor 2. ”Hasil survei internal kami menunjukkan angka di atas 40 persen,” kata Bestari Barus, juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot. Menurut Bestari, pihaknya memang berharap bisa menang satu putaran, tapi juga memilih realistis. Sebab, ada sejumlah daerah yang sulit dimasuki pihaknya. ”Daerah-daerah yang baru saja direlokasi seperti Kampung Akuarium Luar Batang, lalu Bukit Duri, sentimennya masih negatif,” ungkapnya. Selain itu, Bestari mengakui bahwa kasus dugaan penistaan agama cukup banyak berpengaruh. Hanya, menurut dia, pemilih Jakarta adalah orang-orang yang rasional. ”Ini yang menguntungkan kami. Sebab, apa yang telah dilakukan Ahok-Djarot bisa diukur keberhasilannya. Parameternya jelas,” terangnya. Bestari menambahkan bahwa pihaknya juga siap melawan pasangan mana pun jika lolos ke putaran kedua. Terpisah, petinggi tim pemenangan Anies-Sandi, M Taufik, juga menyatakan optimismenya. ”Bisa terlihat dari hasil survei semua lembaga. Pasangan kami konsisten naik terus elektabilitasnya,” kata pria yang juga menjabat wakil ketua DPRD DKI Jakarta tersebut. Taufik menjelaskan bahwa hasil itu merupakan buah kombinasi kompaknya relawan PKS-Gerindra dengan performa paslon (Anies-Sandi). ”Kami juga konsisten melakukan pendekatan ke segmen pemilih dari kalangan muslim,” ucapnya. (riz/c9/ano/JPG)

Tags :
Kategori :

Terkait