BMKG Sebut Februari Puncak Hujan, Nelayan Diminta Tak Melaut

Kamis 16-02-2017,12:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA – Curah  hujan tinggi yang menyebabkan banjir, longsor, dan gelombang tinggi masih cukup intens terjadi pada bulan Februari ini. Data BMKG Jatiwangi, curah hujan dalam sepekan ke depan masih dalam intensitas sedang hingga lebat, terutama pada sore hingga malam hari. Dengan begitu, potensi banjir di wilayah III Cirebon akan terus ada. “Februari masih puncak musim hujan. Hujannya masih dalam kategori tinggi, di atas 300 mm/bulan. Dan hujan hariannya dominasi intensitas sedang dan lebat, terutama pada sore dan malam hari,\" ungkap Forecaster BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Izyin. Menurut Ahmad, untuk dua hari ke depan prakiraan tinggi gelombangnya cukup tinggi yaitu 0,5-2,0 meter. Kemudian di hari ke-3 hingga hari ke-7 diprakirakan 0,5-1,5 meter. Dengan kondisi ini, tentu saja cuaca pada bulan Februari kurang bersahabat. Sehingga masyarakat harus tetap waspada terhadap terjadi potensi bencana di wilayahnya. Dikatakan Ahmad, untuk ketinggian gelombang yang bakal terjadi cukup mengganggu aktivitas di laut, khususnya bagi para nelayan yang menggunakan perahu kecil. BMKG mengimbau agar tetap waspada dan tidak dianjurkan untuk melaut. Apalagi pada musim hujan ini, jika melihat awan hujan yang hitam pekat atau awan cumulonimbus. Awan ini bisa menimbulkan angin kencang dan gelombang tinggi yang bersifat sementara. Faiz juga mengatakan potensi banjir masih terus berlangsung selama Februari, melihat curah hujan yang masih tinggi. Apalagi bulan Februari merupakan waktu puncak musim hujan. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait