Tottenham vs Everton, Pembuktian Manusia Paling Tajam

Minggu 05-03-2017,13:17 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

LONDON - Siapa yang berani membantah sepak bola adalah olahraga tim. Namun, tim yang paling kolektif sekalipun tetap membutuhkan pembeda. Dan, untuk urusan pembeda itu, Tottenham Hotspur memiliki Harry Kane dan Everton punya Romelu Lukaku. Kebetulan pula, di Premier League saat ini, mereka berdua merupakan manusia paling tajam saat ini. Sama-sama telah mencetak 17 gol, bersanding dengan striker Arsenal Alexis Sanchez. Kira-kira siapa yang lebih efektif ketika Tottenham menjamu Everton malam nanti (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 20.30 WIB). ”Kami sangat respek dengan Harry (Kane) dan Lukaku. Saya tahu tiap orang tentu bakal mendiskusikan siapa yang lebih baik. Keduanya pemain hebat dengan kualitas dan skill yang mereka punyai. Menurut saya, mereka masuk 10 besar striker terbaik Eropa,” tutur pelatih Tottenham Mauricio Pochettino sebagaimana dikutip The Telegraph. ”Sulit untuk membandingkannya. Apabila kalian bertanya kepada Ronald Koeman (pelatih Everton), Lukaku yang terbaik. Apabila kalian menanyakannya itu kepadaku, ya tentu saja saya akan menjawab Harry Kane-lah yang terbaik,” lanjutnya. Kalau berdasar pada statistik gol kedua pemain ketika Tottenham bersua Everton, maka Kane lebih baik. Dia mencetak satu gol dari lima perjumpaan, sedangkan Lukaku belum mencetak dari tujuh bentrokan. Meski begitu, dengan ketajaman mereka saat ini, pelatih kedua klub harus mencari cara untuk saling meredam dua pembeda itu. Terutama Tottenham sebagai klub dengan pertahanan terbaik di Premier League saat ini. Agar tidak kebobolan dari pemain yang sudah menyuplai 40 persen agresivitas gol Everton ini maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah memotong suplai dari pemain kreatif dari lini keduanya. Salah satunya Ross Barkley sebagai pencatat assist terbanyak di kubu The Toffees , julukan Everton. Di Premier League, Barkley sudah membuat lima assist. Kemampuan Barkley dalam melakukan cut inside dan membuka ruang yang bisa dimanfaatkan untuk Lukaku harus dihindari. Kembalinya duet Toby Alderweireld dan Jan Vertonghen di sentral pertahanan dalam laga ini menjadi kabar baik fans Spurs, sebutan Tottenham. Menghadapi Stoke City pekan lalu (26/2), keduanya mampu menjaga gawang Lloris cleansheet. Konsentrasi dan ketenangan kedua bek ini menjadi kunci meredam Lukaku. Karena faktanya selama keduanya bermain bersama di lini pertahanan Spurs, tidak satu pun dari penyerang-penyerang papan atas di Premier League seperti Alexis Sanchez (Arsenal), Diego Costa (Chelsea), dan Sergio Aguero (Manchester City) dapat menjebol gawang Lloris. Dengan seperti itu, Pochettino pun konfiden bahwa untuk kali ini Kane yang dapat meledak, bukan Lukaku. ”Yang ingin saya jelaskan, Kane pemain dengan karakter yang baik, dia sangat kuat, sangat profesional. Dia pemain yang selalu memberikan tantangan bagimu,\'\' puji Pochettino. Kane menyuplai 35 persen dari keseluruhan gol Spurs dalam Premier League musim ini. Dengan Kane kembali meledak, Spurs punya peluang melanjutkan rekor unbeaten atas Everton dalam delapan laga Premier League terakhirnya. Kali terakhir kekalahan di tangan Everton dialami Spurs pada Desember 2012 silam! Dengan seperti itu, Spurs pun bisa tetap membayangi Chelsea sebagai pemuncak klasemen Premier League. Dilansir Express, pelatih Everton Ronald Koeman memuji striker berjuluk Hurricane itu. ”Dia mencetak gol, dan dia akan selalu mencetak gol ketika dirinya dapat bergerak dengan pintarnya,” tutur Koeman. Akan tetapi, pelatih asal Belanda itu sudah punya gambaran untuk meredam Kane. Menurutnya, Kane tidak beda dengan Lukaku. ”Mereka membutuhkan suplai bola dan kreativitas dari pemain-pemain yang ada di belakangnya. Kalau untuk Kane, itu dari pemain seperti Christian Eriksen, Dele Alli, dan bek sayapnya,” kata pria yang dikaitkan dengan Barcelona itu. Ada dua cara untuk meredam Kane. Pertama, mereduksi servis yang diberikan ke Kane dari sisi melebar Spurs. Lantas cara kedua, Leighton Baines dkk harus melakukan zona marking dengan menempatkan beberapa pemain bertahan ketika Kane menguasai bola. Begitu pencetak gol terbanyak Premier League 2015-2016 itu lolos dan berada di situasi one-on-one dengan penjaga gawang, maka terbuka peluang dia menjebol gawang Everton. Ingat, Kane punya persentase efektivitas tembakan terbaik di antara penyerang-penyerang dalam daftar pencetak gol terbanyak Premier League saat ini. Koeman dikutip Liverpool Echo mengakui bahwa ada kesamaan permainan yang dia aplikasikan di Everton dengan Pochettino bersama Spurs dalam dua musim terakhir. ”Saya mengikuti sepak bola, mengikuti banyak pelatih, tim, bagaimana caranya mereka bermain. Dalam beberapa aspek, Spurs bermain seperti yang kami lakukan,” bebernya. ”Mereka bermain dengan pressing tinggi. Mereka juga memiliki pemain dengan kemampuan individu sangat bagus seperti Eriksen, Alli dan lainnya. Mereka menyerang dengan fullback, sama seperti kami. Mereka juga mencoba memasukkan pemain muda dalam timnya, sama seperti yang akan kami lakukan di Everton,” tambahnya. (ren/ham)

Tags :
Kategori :

Terkait