JAKARTA - Selain kerja sama bilateral, kedatangan Raja Salman ke Indonesia juga dinanti karena terkait korban crane yang roboh di Masjidil Haram tahun 2015. Saat itu, Raja Salman berjanji akan memberi kompensasi kepada jemaah haji yang tewas maupun yang luka permanen. Janji itu tampaknya segera direalisasikan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid. Dia bersyukur lantaran pemerintah Arab Saudi segera memberi kompensasi terhadap jemaah haji korban crane. \"Walau terlambat, alhamdulillah jika akhirnya penggantian untuk musibah crane cair juga,\" ujar Sodik yang dilansir JawaPos.com (radarcirebon.com group). Sebelumnya Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, dalam keterangan tertulis, menyebutkan Indonesia saat ini tinggal menunggu penerbitan cek oleh Kementerian Keuangan Arab Saudi. Sebab Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyampaikan bahwa proses verifikasi korban WNI selesai dilakukan. Untuk mempercepat proses pembayaran tersebut pemerintah Arab Saudi pun telah membentuk tim. Menurut informasi yang diperoleh Kemlu, pembayaran korban crane dari seluruh negara akan dilakukan bersamaan. Sodik mengatakan, hal ini harus dievaluasi untuk dijadikan pelajaran ke depan, di mana dan faktor apa yang menyebabkan keterlambatan kompensasi. \"Evaluasi dua sisi. Baik dari sisi Arab Saudi dan dari sisi Indonesia,\" sebut dia. Untuk ke depannya, menurut politikus Partai Gerindra itu, kewaspadaan bagi jemaah dan panitia penyelenggaraan ibadah haji perlu ditingkatkan. \"Agar ditekan peluang-peluang musibah dengan memberkan diklat keamanan semasa manasik haji,\" pungkasnya. Diketahui, ratusan orang tewas dan terluka dalam insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram pada 11 September 2015. Berdasarkan data terakhir, 10 WNI tewas dan 41 WNI luka-luka. Atas kejadian itu, pemerintah Arab Saudi menyatakan akan memberikan kompensasi uang miliaran rupiah bagi korban atau ahli waris korban. (dna/JPG)
Kategori :