Warga Resah Isu Flu Burung, Keluarga Korban Belum Yakin

Rabu 08-03-2017,11:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - merebaknya isu bahwa JM meninggal karena flu burung, membuat warga Pangenan resah. Terlebih setelah dinas terkait turun dan mengobok-obok tempat peternakan itik di desa tersebut. “Yang paling kasihan itu keluarga almarhum JM. Harusnya pihak rumah sakit dalam menyampaikan informasi lebih bijak. Kalau begini keluarga jadi tertekan, merasa dikucilkan,” ujar Kuwu Desa Pangenan Acep Rudin di sela-sela mendampingi tim dari Kemenkes RI yang turun ke Desa Pangenan, kemarin. Selain itu, saat ini anak JM, berinisial AG akhirnya ikut dirawat karena diduga flu burung. Kondisi fisik AG mulai menurun dan mengalami batuk, pilek, dan sesak nafas. “Meninggal itu (JM, red) Minggu (5/3). Sorenya anaknya yang ke rumah sakit langsung dirawat,” tutur Acep Rudin. Terpisah, pihak keluarga AS dari Desa Gumulung Lebak Kecamatan Greged, juga belum buru-buru menyimpulkan bahwa AS terindikasi flu burung. Yosep, salah seorang menantu AS, mengatakan bahwa mertuanya itu memang sudah lanjut usia dan sering sakit-sakitan. \"Dari dulu juga sudah ada asma dan kolesterol. Ya saya rasa itu mah dikait-kaitkan saja sama flu burung karena memang anaknya kan punya peternakan ayam,\" sebutnya, Senin (7/3). Disebutkan dia, mertuanya itu sudah sering bolak-balik rumah sakit. \"Ya kalau panas demam gak terlalu. Tadi saya dengar informasi dari istri yang nunggu di rumah sakit, katanya sudah diperiksa tenggorokan sama hidung,\" ucapnya. Yosep menyebutkan AS berada di ruangan isolasi di RSUD Gunung Jati. \"Ya yang nunggu juga tidak bisa masuk, karena di ruangan isolasi,\" sebutnya. Dengan adanya isu, sedikit banyak orang yang takut dengan berjangkitnya flu burung. (jml/ndri)

Tags :
Kategori :

Terkait