LAGU Indonesia Pusaka mengalun merdu dari Raisa di Istana Negara. Kekasih Hamish Daud itu bernyanyi di samping Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bagian dari peringatan Hari Musik Nasional di Istana Negara, Kamis (9/3). Sekitar 100 musisi yang tergabung dalam Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) hadir dalam acara yang berlangsung pukul 11.00–12.00 WIB itu. Selain Raisa, ada Titiek Puspa, Bimbo (minus Iin), Ariel NOAH, Tulus, Harvey Malaiholo, Dwiki Darmawan, Katon Bagaskara, dan Yovie Widianto. Momen itu dipenuhi canda tawa saat Presiden Jokowi mencairkan suasana. \"Saya itu dua kali sehari selama masing-masing 50 menit mendengarkan musik. Tapi, mendengarkan saja, tidak bisa menyanyi,\" ujar Jokowi. Musik tersebut Jokowi dengarkan dalam perjalanan berangkat dan pulang ke Istana Kepresidenan Jakarta. Sebagaimana kebiasaannya ketika menemui masyarakat, Jokowi juga memberikan kuis berhadiah sepeda kepada para musisi itu. Kuis pertama diberikan kepada Ita Purnamasari. \"Sebutkan enam lagu daerah,\" pinta Jokowi. Ita yang biasanya menguasai panggung mendadak grogi. \"Bungong Jeumpa dari Aceh, Pak Tong Tong dari Sumatera Barat, Yamko Rambe Yamko dari Papua. Aduh, jadi ndredek saya, Pak,\" ucap musisi asal Surabaya itu tersipu. Lain lagi Andre Hehanusa yang diminta menyebutkan enam suku bangsa di Indonesia. Dua suku pertama dia sebut lancar, Dayak dan Batak Karo. \"Lalu, suku Papua,\" ucap penyanyi kelahiran Makassar tersebut. Presiden tertawa. \"Papua itu provinsi,\" tutur presiden. Andre lalu meralatnya dengan menyebut suku Asmat. Meski sempat salah karena nervous, Andre dan Ita tetap mendapat kartu nama presiden sebagai syarat mengambil hadiah sepeda. Sementara itu, legenda musik Indonesia Titiek Puspa datang bersama 10 anak remaja binaannya yang tergabung dalam Duta Cinta. Mereka menyanyi dan menari dengan rancak. Namanya acara untuk musisi, sudah tentu banyak diisi tampilan menyanyi. Tahu ada Bimbo, presiden juga meminta dinyanyikan lagu Sajadah Panjang. Setelah itu, Jokowi meminta satu lagi musisi untuk maju ke depan. Kali ini dia meminta generasi muda. \"Saya mau yang muda. Coba, hmmm… Raisa maju ke sini. Ada ndak Raisa,\" panggil Jokowi. Raisa yang tampil cantik dan elegan dalam balutan dress pink langsung berdiri dari tempat duduknya yang bersebelahan dengan Tulus. Sampai di depan, Raisa pun bertanya lagu apa yang diinginkan Jokowi. \"Lagu apa saja, terserah,\" ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu. \"Baik, untuk Pak Jokowi, saya akan menyanyikan lagu nasional,\" ucap Raisa. Tapi, sebelum menyanyikan Indonesia Pusaka, Raisa punya permintaan untuk Jokowi. \"Saya nyanyi dapat sepeda juga ya, Pak?,\" pinta Raisa malu-malu. Jokowi pun tertawa. \"Kartu nama saya tadi hanya dua,\" canda presiden yang disambut tawa hadirin. Meski tidak memberikan kartu namanya, Jokowi mengangguk, tanda mengiyakan permintaan Raisa. Benar saja, seusai acara, Raisa pulang dengan membawa sebuah sepeda gunung. Dalam acara itu, presiden berjanji mendukung perkembangan musik Indonesia. Tak sekadar merayakan Hari Musik Nasional, bersama Badan kreatif nasional (Bekraf), musisi yang tergabung dalam PAPPRI berdiolog untuk kemaslahatan industri kreatif, khususnya musik dan kesejahteraan para seniman tanah air. \"Pertemuan ini akan menjadi kegiatan rutin para anggota PAPPRI untuk melakukan forum dialog,” ujar Tantowi Yahya, Ketua Umum PAPPRI. Seperti hari-hari nasional pada umumnya, Tantowi pun berharap Hari Musik Nasional memiliki tempat yang sama. Yakni dihargai dan dijadikan sebagai salah satu tolak ukur pertumbuhan industri musik tanah air. \"Kita harapkan mulai pemerintahan Pak Jokowi ini setiap kali memperingati Hari Musik Nasional tanggal 9 Maret itu sederhana saja, lembaga-lembaga penyiaran itu radio dan televisi itu hanya menyiarkan lagu Indonesia dan lagu daerah,” katanya. Perayaan Hari Musik Nasional bersama Jokowi itu pun sekaligus membuka Munas Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI). (ash)
Kategori :