Tawuran Pecah, 10 Rumah Warga Desa Jatiseeng Kidul Rusak

Selasa 14-03-2017,11:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Suasana Blok Manis RT 03 RW 08 Desa Jatiseeng Kidul, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Minggu (12/3) malam tiba-tiba mencekam. Sejumlah warga setempat tidak berani keluar rumah setelah ratusan massa tak dikenal menyerang kampung tersebut sambil membawa parang dan batu. Sejumlah rumah warga pun jadi sasaran amukan massa. Tak kurang dari 10 rumah warga rusak akibat lemparan batu dan hantaman senjata tajam. Insiden tawuran terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, warga yang sedang terlelap tidur dikagetkan suara teriakan dari ratusan massa yang tiba-tiba merangsek masuk ke pemukiman dan merusak rumah warga. Salah satu pemilik rumah, Iwa Kartiwa (55), mengatakan, penyerangan massa tersebut berlangsung sekitar dua jam. Kelompok penyerang mengobok-obok masuk mencari-cari kelompok pemuda lainnya, namun tidak ditemukan. “Karena kesal, mereka melempari rumah. Banyak kaca dan atap yang pecah. Kebanyakan mereka pakai helm tutup muka,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Korban lainnya, Wawan (48), mengatakan, para pelaku tawuran sempat masuk ke rumahnya sesaat setelah berhasil menjebol pintu depan rumah. “Mereka masuk nyari orang. Sudah dibilang di sini tidak ada, tetap masuk. Bahkan kamar-kamar di rumah juga diperiksa semua,” imbuhnya. Wawan mengatakan, rumahnya mengalami kondisi paling parah akibat tawuran. Dia harus mengganti setidaknya 60 genting yang pecah dilempari para perusuh. Menurutnya, tawuran di wilayahnya memang kerap terjadi. Bahkan dalam setahun ini sudah beberapa kali terjadi tawuran. “Sudah musuh bebuyutan. Enggak ada masalah pun selalu ribut. Biasanya dari anak-anak muda, korbannya ya kita-kita ini. Itu kaca depan aja bekas ribut kemarin belum dibeneri, eh sekarang sebelahnya dilempari lagi,” ungkapnya. Pasca kejadian, pemerintah desa langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Seluruh korban tawuran yang rumahnya dirusak akan diajukan penggantian. Pihak-pihak yang berselisih akan dipertemukan untuk berdamai. “Pak kuwu belum pulang dari kantor polisi. Rencananya mau ganti kerusakan. Pemuda-pemuda juga mau dikumpulkan mau bikin perjanjian supaya tidak terulang lagi,” tutur Sarmin, salah satu perangkat desa yang ditemui Radar Cirebon di lokasi kejadian. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait