Pilihan Pahit, Ini Alasan KSPPS BMT CSI Syariah Merumahkan Karyawan

Jumat 17-03-2017,20:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Manajemen KSPPS BMT CSI Syariah Sejahtera meluruskan berita terkait pernyataan seorang karyawannya Iwan Budi Kusuma yang keberatan dirumahkan. Mengawali perbincangan di kantor redaksi radarcirebon.com Jalan Perjuangan 9, perwakilan pengurus KSPPS BMT CSI Syariah Sejahtera Fahmi didampingi manajer pembiayaan Yuda menyatakan, karyawannya itu bukan dipecat tapi dirumahkan. Menurut Fahmi, ada beberapa faktor yang menyebabkan karyawan di bagian marketing itu dirumahkan. Yang pertama, kata Fahmi, dari sisi target yang tidak bisa dipenuhi oleh karyawan itu. Alasan kedua, lanjut Fahmi, karena alasan kedisiplinan atau absensi, di mana yang bersangkutan pada bulan Februari tidak aktif berkantor. Padahal, yang bersangkutan harus melakukan suvervisi dengan nasabahnya. Di sisi lain, lanjut Fahmi, saat itu, kondisi KSPPS BMT CSI Syariah Sejahtera terkena dampak terkait persoalan CSI yang sebenarnya hanya hubungan historis tetapi tidak ada kaitan secara manajemen dengan BMT. \"Kami mengalmai force majer. Banyak nasabah waktu itu melakuan penarikan tabungan karena adanya miskomunikasi terkait BMT CSI Syariah,\" kata Fahmi. Kemudian, sebut Fahmi, pihaknya merumuskan dua langkah yakni meningkatkan target pendapatan dan mengurangi beban pembiayaan. \"Keduanya kita lakukan tetapi untuk mengejar target tidak terpenuhi karena terjadi rush yakni penarikan yang belum pada waktunya,\" katanya. Sehingga, kata Fahmi, BMT CSI Syariah Sejahtera harus mengambil langkah yang terkahir yakni mengurangi biaya dengan merumahkan karyawan. \"Pilihan pahit kita ambil dengan merumahkan karyawan karena beban yang terbesar adalah gaji. Merumahkan karyawan ini bukan memecat karena ketika kondisi normal lagi kita prioritaskan merekrut mereka kembali,\" tutur Fahmi diamini Yuda. Fahmi juga berharap, dengan Iwan yang sudah meminta maaf dan menyadari kekeliruannya bisa menjadi pelajaran untuk tidak membuat pernyataan yang merugikan perusahaan dan dirinya sendiri. \"Pa Iwan sudah memahami dan membuat statement semoga tidak ada salah paham lagi,\" ujarnya sambil mengatakan saat ini kondisi BMT mulai membaik. Sementara itu, Iwan mengakui kekeliruannya itu. \"Saya membuat pernyataan tidak ada paksaan, karena saya emosi sehingga ada kesalah pahaman. Persepsi saya dirumahkan itu dipecat setelah diskusi dengan kepala dingin ternyata tidak sehingga saya mohon maaf atas kekeliruan ini,\" kata Iwan. (sud)  

Tags :
Kategori :

Terkait