Para Biksu Kembangkan Seni Bela Diri Wushu

Minggu 19-03-2017,15:15 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Seni bela diri wushu salah satu yang cukup diminati warga pribumi. Tak terkecuali di Cirebon. Seni bela diri itu sudah mulai dikenal sejak warga Tionghoa melakukan ekspedisi jalur sutra oleh Laksamana Ceng Ho sekitar abad ke-14 hingga 15an. Menurut Pelatih Wushu, Danu Dirja perkembangan wushu sebenarnya identik dengan asal kata Kung Chi Ta yang berkembang saat dinasti Sung berkuasa di Tiongkok antara tahun 960 sampai 1279. Danu mengatakan, Kung Chi Ta kemudian mengalami perubahan nama. Namun, memiliki gerakan yang diperhalus dan memiliki macam jurus. Hal ini seiring dengan peradaban yang berubah. Pada Dinasti Sung, nama seni beladiri Tiongkok ini sempat berubah menjadi Kung Tho. Kemudian pada Dinasti Ming, juga mengalami perubahan nama. Pada zaman ini mulai dikenal istilah kung fu. Kemudian berubah di Dinasti Ching menjadi Kuang Fu dan Kun Fu. Selanjutnya, pada Dinasti Ching, istilah ini berubah dengan nama Wushui. \"Pada dinasti ini kemudian muncul istilah Wu Shu secara tetap, dan dikenal hingga sekarang sebagai seni bela diri yang cukup banyak dipelajari di dunia,\" tutur Danu. Pada awalnya, bela diri Tiongkok ini masih bersifat tradisional. Pertama kali dikenal pada zaman kaisar gagah perkasa, yang juga jendral perang bernama Guang Gong Tao atau Huang Liag Jien. \"Kemudian para biksu menyusun startegi, dengan mengubah gerakan bergaya, semakin meningkay berubah menjadi gerakan yang terbentuk dengan indah, lebih stabil,\" kata Danu menjelaskan. Di zaman maju mulailah sumber daya manusia meningkat. Maka Wushu (Kung Fu) sebagai dasar seni bela diri dipelajari grakan-gerakan dengan gaya yang fantastis, taktis, startgis dan kolaburasi. Kemudian dikenal adanya Tai Chi dan Wing Chun. \"Dalam segi gerakan Tai Chi dan wing chun lebih lentur, gemulai, tapi tetap tajam, style pun lebih preventif dan leebih indah,\" ucapnya. Selain itu, gerakan-gerakan juga lbih spesifik, terarah, efektif dan kreatif dan inovatif. Jurus-jurus yang dipeelajari lebih dinamis, dan gaya yang semakin indah. \"Kebanyakan yang berada di Asia Tenggara itu jenis wushu yang Taolu, yakni tingkat jeenis yang variatif lincah gesit indah dan efektif,\" jelasnya. Justru pengembangan wushu ini banyak diwarnai oleh negara-negara di luar china, seperti Brazil, Thailand dan Afrika. \"Dari aspek gaya tangan yang kosong, ini kemudian juga berkembang permainan alat, seperti golok, pedang, tombak, golok besar dan toya,\" tuturnya. Saat ini, di Cirebon, terdapat beberapa pembibitan talet wushu untuk diikutkan dalam kompetisi kejuaraan. Hal ini tak lepas dari penetapan wushu sebagai salah satu cabang olahraga yang masuk dalam kompetisi berbagai jenjang, dari mulai Porda, PON, hingga tingkat dunia, yaitu Olimpiade. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait