Cari Tahu Penyebab Banjir, BPBD Jawa Barat Tinjau Sungai Ciberes

Senin 03-04-2017,10:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Sepanjang tahun 2017, sejumlah desa di Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon beberapa kali terendam banjir bandang. Bahkan, dalam satu bulan, wilayah tersebut lebih dari sekali tersapu banjir bandang dengan ketinggian di atas satu meter. Penyebabnya, Sungai Ciberes yang mengalir membelah Kecamatan Waled meluap. Sepanjang aliran Sungai Ciberes, ada sejumlah desa yang seringkali terendam banjir. Yakni Desa Ciuyah, Ambit, Gunungsari dan Mekarsari yang seluruhnya berada di Kecamatan Waled. Karena tingginya intensitas banjir yang terjadi di sejumlah tempat sepanjang aliran Sungai Ciberes tersebut, akhirnya mengundang Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat. Mereka turun dan langsung melakukan pengecekan kondisi lapangan. “Tim dari BPBD Provinsi datang langsung. Mereka melakukan pemetaan kondisi sungai menggunakan drone. Kita hanya mendampingi dan menjelaskan kondisi lapangan serta menyiapkan data-data yang dibutuhkan mereka,” ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman. Menurut Eman, ada dua titik yang dilihat langsung tim. Yakni titik di jembatan Kokoncong penghubung Desa Ambit dan Desa Ciuyah sampai ke hilir sekitar 2 km dan di Bendung Ambit ke hulu sekitar 1 km. “Nanti hasil dari pengamatan ini dikaji lagi oleh tim. Hasil laporannya sekitar dua harian lagi,” imbuhnya. Menurutnya, dari hasil pengambilan data di lapangan, ini erat kaitannya untuk penanganan banjir. Terutama sejumlah wilayah dan desa yang berada di sekitar aliran Sungai Ciberes. “Nanti kan ada pelaksanaan normalisasi. Tim ini, nantinya bertugas mengecek kondisi awal dan melakukan pemetaan. Tadi juga ada dari BBWS ikut, juga perwakilan perangkat desa terdampak,” imbuhnya. Sementara itu, Aktivis Lingkungan Cirebon Timur, Rian Jaelani meminta pelaksanaan normalisasi segera dilakukan, agar rumah-rumah warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Ciberes tidak terkena banjir. “Ya mudah-mudahan setelah dipetakan, normalisasinya segera. Jangan lama-lama, jangan sampai nunggu banjir lagi,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait