Jelang Pilgub DKI, Elite Parpol Diminta Cegah Pengerahan Massa ke Jakarta

Selasa 18-04-2017,13:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie meminta para elite politik untuk ikut bertanggung jawab menjaga kondusifitas jelang pelaksanaan Pilkada DKI. Salah satu caranya dengan ikut menahan potensi pengerahan massa ke ibu kota. “Kepada pimpinan parpol, tim kampanye, masing-masing paslon untuk segera bertindak hari ini. Untuk cegah mobilisasi massa dari pihaknya masing-masing,” ujarnya di Kantor DKPP, kemarin. Sebab dia menduga, aksi menggalang masa, baik yang bertajuk tamasya maupun pengawasan ditenggarai permainan elite politik. “Pimpinan masing-masing tidak bisa lepas tangan. Kalau terjadi mobilisasi massa, itu berarti karena mereka (elit, red) mengizinkan,” imbuhnya. Jimly menegaskan, pengerahan masa tersebut di hari pemungutan suara tidak bisa dibenarkan. Terlepas dari apa pun maksud dan tujuannya. Sebab dalam praktiknya, hal itu berpotensi menimbulkan rasa intimidasi maupun ketidak nyamanan bagi pemilih. Jika sudah demikian, maka itu sudah bisa masuk dalam kategori pidana pemilu. “Itu jelas tindakan yang salah, jangan melakukan karena itu melanggar. Semua bentuk mobilisasi tidak dibenarkan,” kata mantan Ketua MK tersebut. Untuk itu, dia meminta semua pihak, khususnya elit politik untuk mendukung maklumat ataupun kesepakatan bersama yang sudah disepakati pihak kepolisian dengan penyelenggara pemilu. “Kita beri dukungan, dan mohon pimpinan parpol perhatikan ini sebagai sesuatu yang serius,” kata pria yang juga ketua ICMI tersebut. Terpisah, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin juga tidak setuju dengan ide pengerahan massa ke Jakarta. \"Kita tidak ingin ada mobilisasi apapun, tidak hanya dari satu pihak, namun dua pihak,\" ujarnya di kantor Presiden kemarin. sebab, akan timbul masalah kalau ternyata mobilisasi massa itu berdampak pada timbulnya konflik di Jakarta. Dia mengingatkan, bagaimanapun Jakarta adalah ibu kota negara. Karena itu, dia mengimbau semua pihak untuk tidak sampai mengerahkan massa ke Jakarta. \"Tadi ada juga yang meminta Presiden untuk memanggil kedua tim sukses, jangan sampai justru tim sukses yang menimbulkan masalah,” lanjutnya. Kedua tim sukses diminta untuk menurunkan tensi agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat. (far/sam/ydh)

Tags :
Kategori :

Terkait