Tradisi Bancakan Sambut Selamatan Giling Tebu Tetap Diselenggaralkan

Rabu 03-05-2017,03:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Meski diterpa kabar tak sedap, petani tebu Pabrik Gula Sindanglaut tetap menyelenggarakan Kirab Budaya Selamatan Giling Tebu Tahun 2017. Pasalnya, acara tersebut sudah menjadi agenda rutin tahunan yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun. \"Apapun keputusannya nanti, kita tetap laksanakan pesta bancakan, tradisi ini sudah berjalan ratusan tahun. Kita akan siapkan 1.000 lapak buat pedagang,\" ujar Subandi, koordinator lapangan Panitia Kirab Budaya Selamatan Giling Tebu Pabrik Gula Sindanglaut Tahun 2017. Dia mengatakan, sebetulnya panitia terkejut saat karyawan dan petani tebu melaksanakan aksi protes atas keputusan manajemen yang tiba-tiba menutup pabrik gula berusia 121 tahun dengan alasan kerugian. Karena, akan memengaruhi kepercayaan para sponsor yang sudah bersedia berpartisipasi dalam acara selamatan ini. Namun, berkat perjuangan dan kegigihan petani yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) dan para pekerja pabrik yang menolak penutupan, akhirnya manajemen pabrik mau melaksanakan giling tebu tahun 2017 ini. \"Jadi, untuk para sponsor dan penyewa lahan untuk berjualan tidak usah khawatir. Kegiatan kirab budaya selamatan giling tebu alias bancakan tetap dilaksanakan,\" katanya. Rencananya, panitia akan melaksanakan kegiatan tersebut pada Rabu (23/5) mendatang. Namun, sebelum itu, sejumlah rangkaian kegiatan pengiring akan dimulai pada (18-19/5) dengan agenda turnamen marching band tingkat Kabupaten Cirebon, pembagian sembako dan santunan anak yatim. Kemudian (20-21/5) turnamen bola voli open, pementasan wayang kulit, aneka lomba untuk anak-anak petani, jalan sehat dan hiburan musik dangdut, serta ziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Selanjutnya, pada (22/5) akan ada pementasan sandiwara. \"Pada puncak acara (23/5) akan dilaksanakan karnaval pengantin tebu dari alun-alun Kecamatan Lemahabang sampai ke halaman Pabrik Gula Sindanglaut. Rencananya, sejumlah tamu undangan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten akan diundang,\" beber Ketua Panitia, Mae Azhar. Dia berharap, rencana penutupan pabrik gula harus diurungkan. Sehingga kirab budaya yang sudah dilaksanakan setiap tahun itu tidak punah. Apalagi, ada rencana kegiatan itu akan menjadi agenda pariwisata tahunan di Kabupaten Cirebon. \"Selamatan ini diadakan sejak pabrik berdiri pada tahun 1896. Jadi, harus kita lestarikan terus, karena ini aset daerah,\" tegasnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait