Ajax Amsterdam vs Olympique Lyonnais, Ajang Pamer Produk Akademi

Rabu 03-05-2017,14:58 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

AMSTERDAM – Tak banyak klub yang percaya serta mengandalkan pemain produk akademi sendiri buat menjadi tulang punggung timnya. Mengatas namakan kejayaan di tingkat Eropa, maka klub-klub tersebut lebih sibuk memburu para pemain jadi ketimbang memoles pemain mudanya. Namun tidak dengan dua semifinalis Europa League yang ini. Sama-sama mengedepankan pemain akademi, pertemuan pertama Ajax Amsterdan versus Olympique Lyonnais malam ini (3/5) di Amsterdam Arena menunjukkan pemain muda tetaplah punya panggung (siaran langsung Fox Sports 2 pukul 23.45 WIB). Kalau ditengok dari rerata usia para pemainnya, maka Ajax terpaut dua tahun lebih muda ketimbang Lyon. Dengan 27 nama di tim utama, rata-rata usia De Godenzonen, julukan Ajax, adalah 22,6 tahun. Sementara Lyon dengan 26 pemain rata-rata usianya 24,8 tahun. Di kubu Ajax, pemain pilar seperti Davy Klaassen, Joel Veltman, Jairo Riedewald, Kasper Dolberg, Donny van de Beek, Matthijs de Ligt, Abdelhak Nouri, dan Justin Kluivert adalah produk Jong Ajax atau Ajax junior. Sedang di kubu Lyon nama-nama Anthony Lopes, Mouctar Diakhaby, Corentin Tolisso, Alexandre Lacazette, Rachid Ghezzal, Jordan Ferri, Nabil Fekir, Maxime Gonalons, dan Gaetan Perrin ditempa sejak muda di Centre Tola Vologe. Menuju laga pertama semifinal Europa League ini Ajax kehilangan dua figur di pertahanan. Yakni Joel Veltman dan Nick Viergever. Keduanya absen lantaran kena hukuman kartu. Sementara tim tamu juga masih menunggu perkembangan terakhir dari Corentin Tolisso serta pemain depan Alexandre Lacazette yang diragukan akan bugae 100 persen. Meski tanpa Veltaman juga Viergever Direktur Marketing Ajax Edwin van der Sar dalam situs resmi UEFA mengungkapkan optimisme kalau timnya lolos ke final cukup besar. Lagipula antusiasme Davy Klaassen dkk menyambut semifinal kejuaraan Eropa pertama dalam dua dekade, terakhir musim 1996-1997 Ajax masuk semifinal Liga Champions, sangat besar. “Para pemain muda sangat tahu filosofi klub ini, seandainya kamu tampil cukup baik maka kamu akan tampil di tim utama. Inilah yang menantang para pemain muda karena ketika usiamu 17 tahun lalu melihat teman seusiamu menjalani debut di tim utama, maka kamu akan menginginkan hal itu juga terjadi padamu,” tutur Van der Sar. Menurut mantan kiper Manchester United tersebut dengan kompetisi secara internal itulah maka para pemain muda terus terlecut. Dan terbukti setelah dua dekade mengalami kemunduran maka Ajax kembali ke pentas panggung atas Eropa. Van der Sar berkata seandainya strategi Ajax yang mengandalkan kecepatan winger bukan harga mati di lapangan. Meski sejak eranya skema penyerangan itulah yang menjadi dogma utama. Formasi 4-3-3 dengan mengandalkan kencangnya lari juga tusukan para winger ala Ajax versi Outside The Boot adalah kekhasan tim juara Eredivisie 33 kali itu. Dan pelatih Ajax Peter Bosz menuai kesuksesan dengan formasi ini di Europa League. Kalau ditengok rekam jejak pertemuan Ajax lawan Lyon, tim asal Belanda ini diuntungkan. Dalam empat pertemuan yang terjadi, Ajax menang dua kali dan seri dua kali. Menyongsong laga ini, pelatih Ajax Peter Bosz kepada Het Parool mengatakan kalau Lyon adalah lawan yang sangat tangguh. Musim ini, Les Gones, julukan Lyon, membabat wakil Belanda pada 32 besar AZ Alkmaar dengan sangat kejam. Lyon menang 4-1 di kandang Alkmaar, kemudian menang 7-1 di markasnya. “Mereka adalah tim yang sangat kuat. Akan tetapi setiap tim punya dua wajah yang berbeda ketika mereka bermain di kandang atau tandang,” tutur pria berusia 53 tahun itu. Disinggung soal rekor Ajax yang apik atas Lyon, menurut Bosz hal itu tdak bisa dijadikan patokan. Tahun ini, wakil-wakil Ligue 1, kata Bosz sedang menggeliat. Selain Lyon di Europa League, Monaco pun sukses menapak semifinal Liga Champions. Kemudian PSG nyaris menghentikan Barcelona di 16 besar Liga Champions. Nah, mengenai pertandingan semifinal yang dilakukan malam ini (3/5) dan bukan Jumat (5/5) dini hari WIB, menurut Squawka, terjadi disebabkan besok (4/5) merupakan Dodenherdenking atau peringatan para korban Perang Dunia II di Belanda. Di sisi lain, arsitek Lyon Bruno Genesio kepada L\'Equipe mengatakan bertemu Ajax adalah satu kekuatan besar di Eropa. Meski tak semenakutkan dekade-dekade sebelumnya darah muda Ajax musim ini salah satu yang punya kualitas. “Bertemu Ajax tentu sangat menarik karena kedua tim akan berkonfrontasi dengan terbuka. Namun dengan kami bermain di kandang pada pertemuan kedua adalah satu keuntungan,” ucap Genesio. (dra) Perkiraan Pemain Ajax Amsterdam (4-3-3): 24-Onana (pg); 2-Tete, 36-De Ligt, 5-Sanchez, 16-Westermann; 22-Ziyech, 20-Schoene, 10-Klaassen (c); 9-Traore, 25-Dolberg, 11-Younes Pelatih : Peter Bosz   Olympique Lyonnais (4-2-3-1) : 1-Lopes (pg); 13-Jallet, 3-N\'Koulou, 5-Diakhaby, 15-Morel; 21-Gonalons (c), 29-Tousart; 27-Cornet, 8-Tolisso, 28-Valbuena; 18-Fekir Pelatih : Bruno Genesio Stadion Amsterdam Arena, Amsterdam Wasit : Gianluca Rocchi (Italia) Asian handicap Ajax vs Lyon       0 : 1/4      

Tags :
Kategori :

Terkait