Petani Mulai Khawatir Kesulitan Air

Kamis 04-05-2017,08:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU – Petani di wilayah Kabupaten Indramayu melakukan percepatan tanam, agar bisa kembali menuai hasil dalam tiga bulan ke depan. Pantauan Radar, di sejumlah wilayah Kabupaten Indramayu ada yang sudah mulai melakukan penanaman, ada yang baru menebar benih, ada pula yang baru membajak sawah. Seperti terlihat di wilayah Indramayu bagian timur, Kecamatan Balongan, Juntinyuat, hingga Karangampel. Puluhan buruh tani yang sebagian besar perempuan, terlihat sibuk melakukan penanaman. Kondisi air di wilayah ini memang terlihat masih ada, namun sejumlah petani mengaku khawatir pasokan air tidak mencukupi hingga panen tiba. “Untuk saat ini memang terlihat masih ada sedikit air, tapi kami khawatir dalam beberapa minggu ke depan. Mudah-mudahan saja masih ada hujan, sehingga tanaman kami bisa terselamatkan,” ujar Nurul, petani asal Kecamatan Juntinyuat, Rabu (3/5). Kekhawatiran itu juga melanda petani di wilayah Indramayu barat, seperti di Kecamatan Kandanghaur dan Gabuswetan. Di wilayah ini petani mengaku sudah mulai kesulitan air, dan hanya bisa berdoa masih ada hujan turun. Menurut anggota DPRD Indramayu dari Dapil 5, Dalam, petani di wilayahnya saat ini mulai khawatir dengan tanaman padi yang baru saja mereka tanam. Pasalnya kondisi air di wilayah tersebut memang sudah mulai menipis. “Yang dikhawatirkan, ketika air sudah sulit maka akan terjadi rebutan air di antara petani. Untuk itulah harus segera dilakukan langkah antisipasi,” ujar politisi PKB yang juga seorang petani ini. Menurut bendahara DPC PKB Indramayu itu, kesulitan petani untuk mendapatkan air salah satunya disebabkan oleh kondisi saluran air yang tidak layak. Menurutnya, kondisi saluran air yang rusak membuat air sulit mengalir ke sawah petani. “Harapan masyarakat tentunya bisa mendapatkan air dari Waduk Jatigede yang sudah selesai dibangun. Tapi yang menjadi persoalan, air dari Jatigede tidak mungkin bisa digelontorkan, ketika saluran air di hilir belum siap,” tandas Dalam. Dalam berharap kepada pemerintah, dalam hal ini BBWS Cimanuk Cisanggarung, agar segera melakukan perbaikan saluran yang ada. Dengan demikian petani bisa segera memanfaatkan air Waduk Jatigede. “Indramayu kan merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Mestinya hal-hal yang terkait pembangunan sektor pertanian harus menjadi prioritas pemerintah pusat, salah satunya perbaikan saluran air,” imbuhnya. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait