Disdagkop Minta Swasta Meniru CSB

Sabtu 13-05-2017,11:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Kekurangan lahan menjadi satu persoalan besar bagi langkah penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). Karena itu, Dinas Perdagangan Koperasi UKM (Disdagkop) Kota Cirebon menyebarkan surat resmi kepada 57 swalayan dan minimarket, agar menyediakan lahan untuk membantu program pemerintah dalam menata PKL. Kepala Bidang Koperasi UKM Disdagkop Kota Cirebon Drs Saefudin Jupri mengatakan, pendataan PKL sudah dilakukan sejak tahun 2014 lalu. Dalam pendataan tersebut, ada ribuan pedagang yang terdata. Dari jumlah tersebut, rencananya akan ditempatkan dalam relokasi. Namun, keterbatasan lahan menjadi kendala. “Sejak awal kendala kita hanya ada di keterbatasan lahan. Karena itu, perlu keterlibatan swasta dalam hal ini,” ucap Jupri, Jumat (12/5). Selama ini, hanya ada beberapa swasta yang telah membantu melakukan relokasi PKL dan menempatkan di area mereka. Salah satunya CSB Mall. Langkah yang dilakukan CSB tersebut, layak mendapatkan apresiasi. Karena lokasi PKL berjualan di pinggir jalan masuk ke area milik mereka. Keberadaan PKL itu sangat membantu pihak CSB. Karena sebagian besar karyawannya makan di lapak PKL. Hal ini, harus menjadi contoh baik bagi seluruh swalayan dan minimarket di Kota Cirebon. Untuk itu, Disdagkop mengirimkan surat kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Drs Asep Dedi MSi, agar mengeluarkan surat mengenai kewajiban menyediakan lahan relokasi. Surat tersebut sudah dikirimkan kepada seluruh swayalan dan minimarket di Kota Cirebon. Tujuannya, kata Jupri, mengajak mereka melakukan bina lingkungan terhadap PKL disekitarnya. Jika ini dilakukan, persoalan keterbatasan lahan dapat teratasi. Pada akhirnya, PKL dapat lebih tertata, trotoar kembali menjadi hak pejalan kaki sepenuhnya. “Suratnya sudah dikirim. Surat dari Pak Sekda ditujukan 57 swalayan dan minimarket,” tukasnya. Untuk persoalan PKL di Jalan Siliwangi dan Karanggetas, pihak Asia dan Surya turut membantu menata PKL. Sekretaris Daerah Kota Cirebon Drs Asep Dedi MSi mengatakan, persoalan PKL menjadi masalah kota berkembang maju. Setidaknya, persoalan kota besar akan selalu terkait dengan kemacetan, PKL dan sampah. Untuk PKL, kata Asep Dedi, saat ini ada pada penataan PKL dan keterbatasan lahannya. Karena itu, Sekda Asep Dedi menilai peran swasta khususnya swalayan dan minimarket cukup besar dalam membantu mengatasi keterbatasan lahan tersebut. “Kami berharap ada peran aktif swasta. Khususnya mall dan minimarket,” ucapnya. Meskipun untuk relokasi terkendala lahan, Pemkot Cirebon tetap berupaya melakukan langkah penertiban dan penataan PKL, serta mencarikan lahan untuk relokasi mereka. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait