Jalan Terjal Arsenal di Premier League

Kamis 18-05-2017,07:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

LONDON – Arsene Wenger semula lebih banyak duduk tegang. Tetapi, begitu Alexis Sanchez mampu memecah kebuntuan dengan golnya ke gawang Jordan Pickford, Wenger akhirnya bisa menunjukkan sedikit senyumnya. Maklum, dia menanti sejam lebih demi menyaksikan pemain asuhannya mencetak gol pembeda atas Sunderland, Rabu dini hari kemarin WIB (17/5). Karena, andai duel di Emirates, London, itu tetap berakhir imbang, maka mimpi Arsenal finis empat besar klasemen terakhir Premier League musim ini pun sirna. Sanchez mengawali golnya menit ke-72, yang kemudian dia gandakan sembilan menit setelahnya. Dua gol itu yang tetap menghidupkan asa Arsenal lolos ke Liga Champions musim depan. Padahal, dilansir The Guardian, sebelum laga Wenger sempat ketar-ketir Sanchez takkan pulih dari cedera paha. \'\'Saya baru memutuskannya (Sanchez main) sekitar jam 4 sore (tiga jam sebelum kick-off). Saya merasa dia masih bisa melakukannya. Begitu dia di lapangan, dan dapat menguasai bola, dia jadi seperti setan dan melupakan rasa sakitnya,\'\' kata Wenger. Dua gol Sanchez ini terjadi setelah Petr Cech dkk mendominasi laga melawan klub yang sudah terdegradasi. Opta mencatat, 36 kali tembakan dilakukan pemain Arsenal. Tapi, performa penjaga gawang Sunderland Jordan Pickford yang melakukan 11 kali penyelamatannya mampu membuat pemain Arsenal kerja keras malam itu. Terlepas dari sulitnya Arsenal menyudahi perlawanan Sunderland tersebut, streak empat kemenangan jadi streak terbaik klub berjuluk The Gunners itu sejak 2017. Yang jadi pertanyaan setelah ini, bisakah streak itu berlanjut dengan finis di empat besar? Terlebih, pada laga lain di Premier League Manchester City juga belum terkalahkan. City di Etihad, Manchester, mampu mengalahkan West Bromwich Albion 3-1. Dari hasil kemarin, peta persaingan memperebutkan dua slot lolos ke Liga Champions pada musim depan pun makin panas. Chelsea dan Tottenham Hotspur sudah lebih dulu mengamankan slot lolos ke Liga Champions sebagai juara dan runner-up. Itu artinya, dua slot tersisa akan jadi rebutan antara City, Liverpool, dan Arsenal. Dan, di antara ketiga klub tersebut, jalan Arsenal yang paling terjal. Pertama, karena Arsenal sementara masih berada di luar top four dengan selisih tiga angka dari City yang ada di posisi ketiga. Poin Arsenal pun masih tertinggal satu dari Liverpool yang ada di posisi keempat. Kedua, karena lawan yang dihadapi Arsenal pada pekan terakhir Premier League nanti di atas kertas jauh lebih sulit dibandingkan City atau Liverpool. Arsenal menjamu Everton yang di musim ini termasuk klub penyulit langkah klub-klub di top five. Sementara, City ditantang klub papan bawah Watford di Vicarage Road. Begitu pula dengan Liverpool yang hanya menjamu Middlesbrough, klub yang di musim ini sudah resmi terjun ke kasta kedua. Menghajar The Toffees, julukan Everton, takkan berguna jika City dan Liverpool sama-sama menang. \'\'Saya tak berpikir tentang persentase (lolos). Saya hanya berpikir caranya menang melawan Everton. Meski satu persen kansnya, kami harus tetap 100 persen. Tapi saya rasa, kami masih punya peluang bagus,\'\' koar Wenger. Senada dengan Wenger, bek Shkodran Mustafi pun berpikir demikian. Menurutnya, kans finis di empat besar masih belum tertutup. Dalam opininya, Liverpool bisa saja terpeleset, dan itu juga berlaku bagi City. Ingat, Liverpool juga kerap inkonsisten saat melawan klub-klub dari papan bawah, begitu juga City. \'\'Itulah kenapa kami bermain. Jika kami tahu sudah tak mungkin lagi (finish di empat besar), maka kami tak akan bermain. Tapi, kami tahu semuanya masih terbuka, dan kami akan menatap laga terakhir dan menanti apa yang akan terjadi berikutnya,\'\' tutur bek yang kemarin jadi pengganti kapten Laurent Koscielny itu. Andai gagal, maka ini jadi kali pertama Arsenal tidak mengakhiri Premier League di posisi empat besar dalam dua dekade. Begitu juga histori lolos ke Liga Champions yang konsisten selama era Wenger. Sama seperti Wenger, Josep Guardiola –pelatih City– pun juga tidak pernah absen di Liga Champions sepanjang karir melatihnya. Nah, bedanya Guardiola hanya perlu mengejar satu poin pada laga terakhir untuk mengamankan historinya di Liga Champions. Dalam post match conference-nya, Guardiola menolak anggapan itu. Guardiola menegaskan, timnya takkan bermain imbang demi satu poin penyegel tiket lolos ke Liga Champions. \'\'Ini malam yang indah, dan kami menuntaskannya di sini dengan kemenangan yang indah pula. Kami sekarang berada di posisi ketiga, dan ini (tiket top four) ada di tangan kami,\'\' kata Guardiola. Sekadar mengingatkan, musim ini Manchester United, Everton, dan Leicester City ke Vicarage Road untuk jadi pecundang. Ancaman yang sama pun juga bisa terjadi pada Vincent Kompany dkk. \'\'Walaupun (jika kalah), Arsenal harus menang 5 atau 6-0 (atas Everton) agar mampu finis di atas kami,\'\' tambahnya. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait