Rider Italia di Atas Motor Italia, Menang di Italia

Senin 05-06-2017,09:05 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MUGELLO – Hampir satu dekade Mugello tak seriuh tadi malam. Fans lokal puas setelah tiga kelas MotoGP dimenangi rider Italia. Sayang, ribuan penonton beratribut Valentino Rossi gagal menyaksikan sang idola berdiri di podium. Terakhir kali semua kelas di GP Italia dimenangi pembalap lokal adalah 2008. Saat itu Rossi menjuarai kelas MotoGP, kemudian mendiang Marco Simoncelli menjadi kampiun di kelas 250 cc, dan Simone Corsi menang di kelas 125 cc. Kelas Moto3 dimenangi rider tim Sky VR46 Andrea Migno, lalu podium teratas Moto2 dikuasai Matia Passini, dan yang mengejutkan adalah Andrea Dovizioso membawa Ducati ke puncak podium untuk kali pertama musim ini. Mengejutkan karena Dovizioso baru keracunan makanan pada pagi hari jelang balapan. Kondisinya tidak fit. Kedua, meski di awal lomba Ducati menunjukkan potensinya untuk bertarung di rombongan depan tapi bukan Dovi yang terlihat hebat, melainkan Jorge Lorenzo. Power mesin Ducati yang mengerikan ketika melibas trek lurus sepanjang 1,1 kilometer sempat membawa Lorenzo memimpin lomba. Tapi ternyata ketangguhan Lorenzo itu tak bertahan lama. Setelah beberapa kali motornya terlihat nyaris kehilangan cengkeraman ban, posisinya terus menurun dan akhirnya finis di posisi delapan. Ducati memang sedang bagus di balapan kandangnya tadi malam. Tak cuma Dovi, tapi Danilo Petrucci (Pramac-Ducati) ikut merepotkan rombongan Yamaha. Bahkan Rossi kesulitan mengejar Petrucci dan harus rela finis di luar podium. Kemudian Alvaro Bautista (Aspar-Ducati) ikut merangsek ke depan meramaikan pertarungan di depan. Pembalap Spanyol tersebut meladeni duel dengan juara bertahan MotoGP Marc Marquez (Repsol Honda) dengan mudah. Bahkan sampai bendera finis dikibarkan Marquez tak juga bisa menyalipnya. Balapan tadi malam menjadi pertarungan empat kuda alias four horse race sejak lomba memasuki paro kedua. Mereka adalah pemuncak klasemen pembalap Maverick Vinales, Dovizioso, Petrucci, dan Rossi. Vinales, menggunakan kombinasi ban hard-hard sudah menguasai lomba setelah di lap kedua mampu menyalip pimpinan balapan saat itu Rossi di tikungan Scarperia pada Lap 4. Setelah memimpin, Vinales sudah seperti akan meraih kemenangan keempatnya tahun ini. Tapi Dovi, yang memasang kombinasi ban hard-medium mampu mejaga konsistensinya dan sedikit demi sedikit mampu merangsek ke depan. Rupanya kombinasi hard-medium memang pas untuk balapan tadi malam. Dovi kemudian mengambil alih pimpinan lomba pada Lap 14 ketika mampu melibas Rossi dan Vinales sekaligus di Tikungan San Donato (T1). Di saat yang sama Petrucci datang dengan kekuatan penuh dan menyalip Rossi saat balapan menyisakan sembilan lap. Di lap berikutnya, pembalap Italia itu menyalip Vinales di Tikungan Bucine sekaligus merebut posisi kedua. Posisi ini membuat Vinales berkesempatan membangun jarak cukup jauh, karena jalur Vinales dan Rossi terbendung Petrucci.  Apalahi power mesin Ducati tak bisa dibendung ketika melibas trek lurus. Vinales kemudian merebut kembali posisi kedua dari Petrucci di Lap 20. Tapi Dovi tetap tak terjangkau dan akhirnya finis 1,281 detik di depan Vinales. Ini adalah kemenangan ketiga Dovi sepanjang karirnya. Tapi yang membuat kemenangan tersebut sangat istimewa adalah Dovi merupakan rider Italia pertama yang menjuarai GP Italia di atas motor Italia. Ini juga kemenangan Ducati di Mugello sejak Casey Stoner pada 2009 dan kemenangan rider Italia di Mugello sejak Rossi 2008. \'\'Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan,\'\' ucap Dovi saat wawancara di parc ferme. Dovi tak mampu menahan air matanya saat lagu kebangsaan Italia dikumandangkan di atas podium. Para penonton yang tumplek blek di depan podium juga ikut menyanyikannya hingga membuat suasana semakin emosional. Hasil balapan tadi malam sekaligus meneguhkan posisi Vinales di puncak klasemen pembalap. Dengan tambahan 20 poin rider 22 tahun itu kini mengumpulkan 105 poin. Lalu posisi kedua kini diduduki Dovi dengan 79 poin. Sementara Rossi, sebagai kandidat terkuat pesaing Vinales, tertahan di posisi ketiga dengan selisih 30. \'\'Aku tidak bisa berharap lebih banyak lagi hari ini. Hari ini adalah harinya Dovi. Jadi 20 poin sangat penting untukku,\'\' ucap Vinales. Situasi ini semakin menyulitkan upaya Rossi untuk mengejar defisit poin dari Vinales. The Doctor tinggal berharap Vinales akan DNF (do not finish) minimal satu kali untuk memastikan peluangnya merengkuh juara dunia ke-10 musim ini tetap terbuka. Tapi jika itu tidak terjadi, rasanya misi Rossi bakal mustahil. (cak)

Tags :
Kategori :

Terkait