Kementan Amankan Seluruh Sektor Pangan Strategis

Kamis 08-06-2017,15:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA – Target swasembada pangan Indonesia pada tahun 2045 dikejar oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dengan mengamankan 11 komoditas pangan strategis yang masih sering mengalami masalah. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya telah selesai mengamankan 4 komoditas utama, yakni beras, gula, bawang merah hingga jagung. “Tahun depan kita siap-siap untuk fokus selesaikan bawang putih,” katanya di Jakarta. Hingga pertengahan puasa ini, Amran menjelaskan bahwa stok Beras nasional belum bergemin dari 2 juta ton. Sementara stok pasokan produksi bawang merah juga melimpah. Amran menyebut 5 provinsi di Indonesia sampai mengirim surat agar Kementan mempercepat penyerapan bawang hasil produksi mereka. “Produksinya melimpah sampai harganya jatuh. Sekarang jadi 11 ribu per kilogram,” katanya. Selain itu, Stok gula di gudang-gudang milik pemerintah berada pada angkat 300 hingga 400 ribu ton. Amran mengakui bahwa pihaknya tidak mampu untuk menyelesaikan masalah untuk beberapa komoditas seperti daging. “Tidak mungkin bersamaan, anggaran kami terbatas, tim juga terbatas,” katanya. Meski demikian, untuk mengatasi kekurangan stok daging sapi selama Puasa dan Lebaran 2017, pihaknya melakukan beberapa langkah. Seperti impor daging kerbau dan daging beku. Daging beku dipilih karena beberapa alasan. Daging beku dianggap lebih higienis dan berstandar tinggi, harganya juga lebih murah. “Daging beku harganya kisaran Rp60 hingga 70 per kg, kalau daging segar bisa Rp120 ribu,” ungkapnya. Pria asal Sulawesi Selatan ini menambahkan, menjaga stok pangan 3 tahun terakhir adalah yang terberat. Terutama adanya musim kemaran panjang (El-Nino) yang terparah dalam sejarah. “Tapi kita bisa buktikan kalau indonesia bisa makan tanpa impor,” pungkasnya. (tau)

Tags :
Kategori :

Terkait