Resmi Koalisi, PKS-Gerindra Siap Hadang Petahana

Senin 12-06-2017,16:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Peta perpolitikan menjelang pemilihan bupati Cirebon tahun 2018, tambah seru. Dua partai, PKS dan Gerindra sudah resmi mendeklarasikan berkoalisi, meskipun pilbup menyisakan satu tahun lagi. Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon, Drs H Subhan menyebutkan, koalisi awal ini akan menjadi magnet yang lebih besar. Karena tidak menutup kemungkinan, setelah deklarasi ini, akan bertambah partai lainnya. Bergabungnya dua partai ini sudah cukup untuk mengusung satu paket calon dalam pilbup mendatang. Karena sudah memenuhi persyaratan jumlah kursi, yakni 11, Gerindra 6 kursi dan PKS 5 kursi. “Prinsipnya tidak ada hal yang terlalu dini. Justru lebih awal deklarasi persiapan pun akan lebih baik. Kita ingin koalisi awal ini menjadi magnet yang lebih besar. Tidak menutup kemungkinan partai lain untuk berkoalisi,” tukas Subhan kepada awak media usai Acara Deklarasi Koalisi PKS-Gerindra di Gedung Dakwah PKS Kabupaten Cirebon, Minggu (11/6). Deklarasi yang mengusung tema “Bangkit untuk Menang” ini, disaksikan oleh lebih dari seratusan kader masing-masing partai. Subhan tak memungkiri bahwa koalisi yang terbangun ini efek dari kemenangan Anies-Sandi dalam Pilgub DKI Jakarta. Sehingga koalisi itu menjalar ke daerah, termasuk di Kabupaten Cirebon. Dia menyebut, koalisi ini dibangun juga karena rasa keprihatinan kedua partai atas kondisi Kabupaten Cirebon yang membutuhkan perubahan. “Kita komunikasikan dengan DPD/DPW dan DPP ternyata merestui,” ujarnya. Ketua DPD PKS Kabupaten Cirebon, Junaedi ST mengatakan, koalisi yang lebih awal dibangun ini menjadi bentuk keseriusan kedua partai dalam mempersiapkan perhelatan pilkada. Sehingga, harus direncankan jauh-jauh hari. Meski sudah menyatakan koalisi, kedua partai menyebut koalisi ini tidak mengunci partai lain untuk masuk. Artinya, koalisi ini masih belum final. “Sebenarnya satu tahun ini juga terbilang terlambat, karena setelah deklarasi ini pekerjaan rumah kita masih banyak,” tukasnya. Salah satunya untuk menandingi kekuatan dan menghadang laju petahana. Junaedi tidak mau menganggap enteng lawan. “Kita sama sekali tidak menganggap enteng. Karena siapapun mereka yang sudah ditetapkan menjadi paslon nanti, mereka punya potensi,” tukasnya. Namun kemenangan Anis-Sandi di Jakarta, memiliki pengaruh optimisme dalam kedua partai. Meski menurut survei awal Anis-Sandi rendah, namun dengan kerja keras semua kader, akhirnya bisa memenangkan pilgub. Begitupula dengan strategi yang akan diterapkan di Pilbup 2018 mendatang. Hal yang perlu disiapkan, salah satunya mengusung figur calon bupati dan wakil bupati. Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Cirebon sendiri sudah memastikan akan mengusung tiga nama kandidat, yakni H Anwar Yasin, H Satori dan Junaedi. Sementara Partai Gerindra saat ini tengah melakukan penjaringan bakal calon bupati melalui mekanisme internal partai. “Kita sudah ada dua nama yang sudah menyerahkan berkas, tentu mekanisme penjaringan sesuai kebijakan partai masing-masing,” tukasnya. Junaedi menambahkan, koalisi PKS dan Gerindra sudah cukup memiliki pasangan calon bupati dan wakil bupati. Setelah deklarasi ini, pihaknya akan mencari pasangan yang berpeluang besar untuk menang, serta memiliki kapasitas, moralitas dan etos kerja yang kuat. “Kita juga harus belajar, bahwa pemenangan pilkada ini berdasarkan survei 70 persen ditentukan oleh figur. Ini pekerjaan rumah untuk mencari figur pasangan, dengan tidak memaksakan ego masing-masing,” jelasnya. (jml)  

Tags :
Kategori :

Terkait