Pasar Tegalgubug Tutup Total H-4 Lebaran

Selasa 13-06-2017,21:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengimbau para pemudik untuk tidak menjadikan jalan tol fungsional sebagai satu-satunya jalur mudik. Dia mengingatkan masih ada jalur pantai utara (Pantura) dan pantai selatan (Pansela) yang bisa dilalui para pemudik. “Kondisinya pun baik. Jalan tol fungsional ini menambah alternatif mudik. Jangan dijadikan satu-satunya,\" kata Basuki saat melakukan peninjauan kesiapan infrastruktur mudik Sabtu lalu (10/6). Jalur jalan nasional Pantura, kata Basuki, sudah sangat baik. Tidak ada lagi lubang yang akan membahayakan para pemudik. Namun, masih ada beberapa titik macet. Salah satunya pasar tekstil Tegalgubug di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Basuki mengatakan, pasar sandang terbesar se-Asia Tenggara itu merupakan pemicu kemacetan. \"Dua tiga kali lewat sini selalu berhenti waktu hati pasaran. Saya sudah telepon Kakorlantas dan beliau bilang H-4 pasar akan ditutup. Sampai kapannya, nanti mengikuti H plus sekian,\" katanya. Basuki menjelaskan, jika pasar terus dibiarkan buka saat musim mudik tiba, pemudik akan tersendat memasuki kawasan tersebut sehingga perjalanannya menjadi tidak nyaman. Padahal, kata Basuki, jalur arteri Pantura ini merupakan jalur mudik utama yang akan mendampingi jalan tol. \"Jalan Pantura ini bukan sekadar jalan alternatif. Ini juga menjadi jalan utama. Ada dua lajur arteri dan dua lajur tol untuk mudik,\" terangnya. Kondisi kemacetan akibat Pasar Tegalgubug itu cukup parah. Terutama saat hari pasaran tiba. Pasar dengan 6.000 pedagang itu kerap memakan badan jalan. Berasarkan pantauan, tidak sedikit pedagang yang berjualan di bahu jalan dan memarkir kendaraan mereka di badan jalan. Dengan kondisi seperti itu, dua lajur jalan yang harusnya bisa dimanfaatkan terpaksa berkurang satu. Untuk mengatasi kemacetan tersebut, pihak kepolisian membuat rekayasa lalu lintas contraflow dengan mengambil lajur seberang untuk bisa dilewati pengguna jalan. Pihak terkait seperti pengelola pasar dan pihak kepolisian terkesan membiarkan kendaraan-kendaraan yang memakirkannya di badan jalan karena kejadian tersebut terus berulang. Demi kenyamanan para pemudik, Basuki memastikan bahwa pasar tersebut akan ditutup total pada H-4 Lebaran atau Rabu (21/6). Itu artinya bahwa pada H-4, tidak akan ada lagi aktivitas perdagangan di pasar seluas lebih dari 30 hektare itu. Titik kemacetan lain adalah perlintasan kereta api. Setiap harinya terdapat 90 kali perlintasan kereta api. Setiap melintas, dibutuhkan waktu sekitar lima menit. Jika dikalikan, dalam sehari, setidaknya akan ada penutupan jalan karena perlintasan kereta selama 7,5 jam. Ketika arus mudik, terjadi peningkatan perlintasan kereta api menjadi sekitar 97 kali per hari atau lebih dari lebih dari 8 jam pemberhentian dalam sehari. Untuk menghindari kemacetan karena perlintasan kereta api, Basuki ngebut membangun flyover. Empat flyover yang sedang dibangun bisa dilalui pemudik mulai H-10 atau 16 Juni mendatang. Yakni flyover Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek. Basuki mengakui bahwa banyak pihak yang pesimis keempat flyover itu bisa dilalui seperti janjinya. Namun, setelah melihat langsung progresnya, Sabtu (10/6), Basuki makin yakin keempat flyover itu bisa digunakan. Basuki mengatakan, kehadiran flyover itu sangat krusial dan akan membantu mengurangi kemacetan saat melewati perlintasan kereta api seperti yang selama ini terjadi. Hadirnya flyover juga bisa mereduksi kemacetan hingga 30 persen. Terpisah, Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Cirebon Nono Haryono mengatakan langkah penertiban pasar tumpah dimulai H-10 lebaran. Pasar tumpah, kata Nono, ada di beberapa titik jalur pantura. Yakni Tegalgubug, Pasar Minggu Palimanan, wisata kuliner Desa Batembat, Pasar Mundu, dan Pasar Gebang. Pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian dan Satpol PP serta dinas perdagangan. Ini mengingat banyaknya pedagang yang menggunakan bahu jalan untuk berjualan. Sementara mengenai rekayasa lalu lintas, pihaknya berbagi tugas dengan kepolisian. \"Semua personil dishub tidak ada yang cuti. Semuanya berangkat untuk bertugas persiapan arus mudik sampai selesai mudik,\" ucap Nono, kemarin. Wakapolres Cirebon Kompol Wadi Sa’bani mengatakan persoalan pasar tumpah menjadi salah satu perhatian pihak kepolisian jelang arus mudik. Untuk mengurai kemacetan di titik-titik tersebut, pihaknya menyiapkan pos gatur dan anggota yang akan selalu siag untuk mengatur lalu lintas. “Untuk persiapan akhir sebelum pelaksanaan arus mudik akan ada pengecekan dengan dinas terkait. Kalau untuk jalan, untuk pantura saya kira sudah layak,” kata Wadi Sa’bani. (and/sam/dri)

Tags :
Kategori :

Terkait