PT KAI Kebut Perbaikan Gerbong Angkutan Lebaran

Selasa 13-06-2017,21:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daops) III Cirebon memastikan kereta yang beroperasi untuk angkutan Lebaran tahun 2017 sudah laik jalan. Setiap lokomotif, gerbong dan sarana pendukung sudah dilakukan pemeliharaan secara berkala sesuai dengan prosedur operasional standar. Sejumlah teknisi pun tampak sibuk mengerjakan perbaikan mesin hingga bagian eksterior pada gerbong kereta mulai kelas ekonomi hingga eksekutif di UPT Depo PT KAI Daop III, Senin (12/6). Kepala UPT Depo PT KAI Daop III, Anang Abdillah mengatakan perawatan rangkaian rutin dilakukan secara berkala. Ada cek harian, perawatan tiga bulanan, enam bulanan dan tahunan. \"Seperti sekarang namanya P12 atau pemeriksaan tahunan. Waktu pengecekannya dimajukan untuk persiapan angkutan lebaran. Ada pemeriksaan bogie, mulai dari diameter roda, keausan roda, sampai jarak keping,\" ujarnya. Selain pemeriksaan bogie, adapula pengecekan rem. Anang menerangkan, dalam pengecekan tersebut ada penyetelan ulang jarak pengereman antara blok rem dengan roda. \"Sebetulnya untuk rem ada daily cek, artinya diperiksa setiap hari. Tapi pengereman itu bisa mengakibatkan benjolan roda sehingga harus diratakan diameternya dan distel ulang,\" jelasnya. Untuk sisi keamanan, pihaknya juga memasang CCTV di beberapa kereta makan. Secara bertahap, pemasangan CCTV ini akan berlaku untuk seluruh rangkaian kereta. \"Sekarang sudah ada tujuh kereta makan yang dipasang CCTV, nanti bertahap akan dipasang di seluruh kereta,\" terangnya. Sementara Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon Krisbiyantoro menambahkan, pengecekan gerbong dilakukan secara menyeluruh, mulai interior hingga eksteriornya. Untuk lokomotif juga demikian. Beberapa lokomotif diperiksa kesiapannya, termasuk di bagian mesinnya untuk kesiapan beroperasi pada masa angkutan Lebaran tahun ini. \"Perawatan dilakukan secara periodik, sehingga seluruh rangkaian kereta siap beroperasi terutama pada angkutan Lebaran tahun ini,\" katanya. Kris menjelaskan, pengecekan harus dilakukan untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran arus mudik, terutama bagi masyarakat yang selama ini menggunakan angkutan KA. \"Perawatan mulai dari penggantian pelumas, penyetelan ulang rem dan cek roda. Sehingga keselamatan seluruh penumpang bisa terwujud,\" tuturnya. Sementara itu, PT Jasa Marga juga mengebut persiapan beroperasinya jalan tol lintas jawa. Antisipasi utama adalah bagaimana insiden Brexit tidak terulang kembali. Jasa Marga memperkirakan akan ada sekitar 1,5 juta kendaraan yang keluar dari Jakarta pada puncak arus mudik yakni pada H-4 hingga H-2 lebaran.  “Paling padat ke arah timur (Jateng dan Jatim, red) sekitar 160 ribu kendaraan per hari,” kata Subekti Sukur, Direktur Operasional Jasa Marga di Jakarta kemarin. Subekti mengatakan, sejak jauh-jauh hari pihaknya sudah membicarakan langkah antisipasi agar exit tol Brebes tidak lagi menelan korban seperti tahun lalu. Untuk itu, deteksi dini tentang potensi kemacetan sangatlah penting bahkan sejak kendaraan meninggalkan jakarta. Andalan utama Jasa Marga dalam hal ini adalah sensor kendaraan bernama Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS) yang dipasang di beberapa gerbang tol utama. Kinerjanya adalah untuk memetaka kecepatan rata-rata, serta jumlah kendaraan terhadap rasio Volume to Capacity (VC). Subekti menyebut saat ini kapasitas maksimal setiap jalan tol adalah 23.000 kendaraan per jam. Idelanya, VC harus berada di angka 0,8. Namun dalam arus mudik kali ini, Jasa Marga menetapkan rasio VC 1 sebagai batas toleransi. “Di angka segitu laju kendaraan biasanya sudah mulai stak (terhambat, red),\" katanya. Jika VC sudah terdeteksi mendekati angka 1 di gerbang-gerbang tol, maka dipastikan jalan menuju exit sudah mulai macet. Di sinilah petugas Jasa Marga akan meneruskan informasi pada Kakorlantas agar petugas di lapangan mulai melakukan pengalihan arus. \"Ada beberapa jalan nasional dan daerah yang sudah disiapkan. Pokoknya beban jalan harus dibagi rata,\" katanya. Per tahun 2017, Jasa Marga punya 5 RTMS. dipasang di beberapa gerbang tol yakni Cikunir km 9, Cibitung km 28, Cikarang Timur km 31, Dawuan km 66, serta Purbaleunyi Km 72. Langkah antisipasi lainnya adalah berupa penambahan lajur, penambahan gardu operasi di masing-masing gerbang tol, penempatan petugas gabungan di titik simpul kemacetan, serta penambahan kapasitas jalan. Resta area darurat ditempatkan setiap 10 km di jalan-jalan tol fungsional. Serta beberapa titik parking bay, atau tempat pemberhentian sementara yang bukan rest area. Pada kondisi darurat, sudah dipersiapkan beberapa exit yang akan tersambung pada jalan-jalan desa. “Nanti petugas yang akan mengarahkan,\" katanya. (mik/tau/JPG)  

Tags :
Kategori :

Terkait