H-2 Lebaran, 9.082 Penumpang Kereta Turun di Stasiun Cirebon

CIREBON - Jumlah pemudik yang menggunakan kereta api, terus berdatangan ke Stasiun Cirebon Kejaksan. Berdasarkan data di posko angkutan lebaran PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) 3 Cirebon, jumlah penumpang di Stasiun Cirebon Kejaksaan pada H-2, Jumat (23/6) hingga pukul 14.00 WIB, mencapai 9.082 penumpang. Jumlah itu mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Pada H-3, tercatat jumlah pemudik yang turun di Stasiun Kejaksan ada 8.334 orang, H-4 sebanyak 7.261 orang, H-5 sebanyak 6.463 orang, H-6 sebanyak 6.164 orang, dan H-7 sebanyak 6.684 orang. \"Jumlah kedatangan penumpang rata-rata meningkat 24 persen dari tahun 2016,\" ujar Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro, Jumat (23/6). Kris menilai, puncak arus mudik di stasiun pada H-2, karena hampir dipastikan jumlah penumpang akan terus bertambah. Menurutnya, kenaikan jumlah penumpang pada arus angkutan lebaran tahun ini, dikarenakan animo dan kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api meningkat. \"Selain lebih nyaman, waktu tempuh yang relatif lebih cepat pun menjadi alasan utama masyarakat. Sehingga, jumlah pemudik yang menggunakan kereta api terus bertambah,\" jelasnya. Sementara itu, untuk jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Kejaksan pada H-2 sebanyak 3.931 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding hari sebelumnya, seperti H-3 sebanyak 3.608 orang, H-4 sebanyak 3.111 orang, H-5 sebanyak 3.089 orang, dan H-6 sebanyak 3.603 orang. \"Pada H-7 jumlah penumpang yang naik sebanyak 5.048 orang,\" kata Kris. Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan penumpang, PT KAI Daop 3 Cirebon memperketat penjagaan. \"Kami juga mendapat dukungan dari Tim Gegana Brimob Polri dan Unit K-9 Ditsabhara Polda Jabar,\" terangnya. Sementara itu, seorang pemudik dari Jakarta tujuan Cirebon, Yuliana menyatakan, memang sengaja mudik pada H-3 lebaran. Pasalnya, libur kerja di kantornya baru dimulai pada Jumat. \"Baru libur hari ini. Jadi baru bisa mudik,\" kata perempuan yang bekerja sebagai karyawan swastra itu. (mik)