Bantah Telantarkan Pasien

Selasa 06-11-2012,09:06 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Bayi Tewas Punya Riwayat Sakit Jantung CIREBON - Direksi RSUD Gunung Jati angkat bicara terkait pelayanan yang diberikan pada Teguh Prasetio. Bayi berusia 45 hari itu meninggal karena mengalami penyakit jantung, Sabtu (3/11). Teguh masuk sebagai pasien umum paviliun Cakrabuana 2. Salah satu perawat, Sri Endah Lestari menerangkan, Teguh masuk IGD tanggal 27 Oktober 2012 sekitar pukul 22.20 dengan keadaan sesak berat dan muka kebiruan. Berdasarkan riwayat kesehatan, Teguh memiliki kelainan jantung turunan atau tetralogyfallot. Setelah mendapati pengobatan dari dokter anak, yaitu dr Ani, pasien dikonsulkan untuk ditangani oleh dr Suhendi yang merupakan spesialis jantung. \"Setelah ditangani dr Suhendi, pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita. Namun pada saat itu pasien tidak langsung memberikan keputusan,\" ujarnya. Endah mengaku bila dokter sudah mengeluarkan surat rujukan. Namun, kala itu pihak rumah sakit masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga. Tidak hanya itu, pihak rumah sakit pun sudah mengupayakan penyediaan ruang intensif perawatan untuk bayi. Namun sayangnya, karena usia Teguh sudah 45 hari, maka tidak bisa dirawat di ruangan itu. \"Kami sudah mengupayakan untuk masuk ruang intensif, tapi karena usia Tegus sudah melampaui 28 hari, ya tidak bisa dirawat di sana,\" terangnya. Pada 30 Oktober, sambung Endah, keluarga Teguh menolak untuk dirujuk ke RS Harapan Kita. Karena tidak jadi dirujuk dan keluhan yang diderita Teguh sudah membaik, maka dokter menyuruhnya untuk pulang. \"Keluhan utama itu kan sesak, demam. Karena tidak mau ke RS Harapan Kita, maka disarankan pulang,\" jelasnya. Endah menegaskan, hingga saat ini pasien belum melakukan pembayaran. Bahkan, hari terakhir Teguh dirawat, pada Sabtu malam keluarga sudah membawa bayi keluar. Tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit dan melakukan pembayaran. \"Saat Sabtu itu kami heran, kok sudah tidak ada suara bayi, pas kami cek, pasien sudah tidak ada bersama orang tuanya. Padahal secara administrasi mereka belum melakukan pembayaran,\" bebernya. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Gunung Jati, dr Hj Lucya Agung Susilawati MARS menegaskan, pihak RSUD Gunung Jati sudah melakukan pelayanan yang maksimal. Obat sudah diberikan dan dimasukkan ke dalam infus. \"Termasuk juga surat rujukan. Surat itu sudah kami buat, tapi tidak disetujui orang tua karena keterbatasan biaya,\" terangnya. Secara medis, jelas dia, saat dokter sudah menganjurkan pasien untuk dirujuk, itu tandanya tenaga medis yang bersangkutan sudah tidak mampu untuk menangani pasien. \"Upaya perawatan sudah kami lakukan, dan di sini jelas tercatat semua perawatan yang kami lakukan termasuk pengobatan dan catatan dokter,\" tuturnya sambil membeberkan data RSUD Gunung Jati. Komisi C DPRD Kota Cirebon langsung melakukan sidak ke rumah sakit. Mereka meminta klarifikasi terkait pemberitaan yang ada. \"Ternyata mereka sudah melakukan pelayanan yang maksimal,\" ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon, Yuliarso. (kmg)  

Tags :
Kategori :

Terkait