Indonesia Banyak Cetak Wirausaha Kelas Dunia

Minggu 13-08-2017,02:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA- Penguasaan teknologi menjadi sesuatu yang diperlukan di zaman yang serba digital ini. Termasuk juga oleh seorang wirausaha.  Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno berharap wirausaha untuk mampu mengaplikasikan teknologi. Hal tersebut dikatakan Sandi, yang dikenal sebagai pengusaha muda itu saat  menghadiri pembukaan OK OCE Academi yang diselenggarakan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), belkum lama ini. Sandi juga ikut meresmikan program pelatihan tersebut untuk mendidik calon wirausaha. \"Ke depan kita harus gencar menggerakkan OK OCE agar Jakarta maju dan mampu mengaplikasikan teknologi digital di segala aspek,\" ujarnya di Aula Bridgen L. Hadiningrat, Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur. Sandi yang juga dikenal sebagai pengusaha muda itu mengatakan hasil penelitian terakhir menyebutkan kota metropolis dunia berpeluang menjadi pusat perekonomian. Terdapat 75 persen kota metropolitan di Indonesia menerapkan hal tersebut. Kemudian hampir 90 persen perekonomian dihasilkan oleh kota, di sini tantangannya. Ke depan, kota harus memberi solusi. \"Mau tidak mau perekonomian Jakarta, pilar-pilarnya harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan,\" ujar Sandi. OK OCE Academi dilatarbelakangi dengan fenomena \'startup\' yang muncul menghiasi roda perekonomian Indonesia. Sandi kemudian memberi contoh sosok Ahmad Zaki, yang mampu mendirikan bukalapak.com, sosok Dani Makarim GO-JEK. Juga masih banyak sekali seperti; tokopedia, traveloka. \"Khusus Traveloka, sekarang saja sudah sampai merambah ASEAN,\" ujarnya. Lebih lanjut Sandi mengatakan  alasan OK OCE Academi dicetuskan bukan hanya untuk pintar berwirausaha. Namun juga mampu berkembang dengan kemajuan teknologi. Dari 44 persen masyarakat Asia, hampir 60 persen rutinitas mereka lakukan diprediksi akan hilang dan diganti oleh robot. \"Bisa kita lihat 15-20 tahun lagi kemungkinan segala pekerjaan akan ada ahli digital digantinya dengan sistem sistem Arificial Intelligent (AI),\" ujarnya. Di sinilah peran pemerintah untuk investor yang membutuhkan dukungan seperti perizinan. Sandi berharap, perizinan tersebut harus lebih cepat.  Iapun berharap yang hadir 30-40 persen dapat  menjadi wirausaha yang sukses hingga level dunia. \"Kita jangan sampai melihat lagi fastfood luar negeri yang masih mendominasi di Indonesia,\" pungkasnya. (dai)

Tags :
Kategori :

Terkait