Peluru Jenis FN, Polisi Duga Motif Penembakan Juragan Sate karena Dendam

Minggu 13-08-2017,17:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Hampir sepekan ini, polisi bekerja keras mengungkap kasus penembakan yang menggegerkan masyarakat Kuningan dan sekitarnya. Kejadian yang berlangsung di sebuah warung nasi Brebes yang berada di Jl Raya Cigugur, membuat Ahmad Nawa mengalami luka tembak sebanyak tiga kali di bagian pinggul dan pahanya, Sabtu malam pekan lalu (5/8). Dari lokasi kejadian, petugas mengamankan sejumlah proyektil peluru yang digunakan pelaku untuk menembak korbannya. Petugas juga sudah meminta keterangan dari korban yang kini menjalani perawatan di sebuah rumah sakit milik pemerintah, dan juga keterangan istri korban, Mulyati. Bukan hanya itu, Polres Kuningan juga meminta bantuan dari Puslabfor untuk menyelidiki jenis peluru yang digunakan kawanan pelaku penembakan. Hasilnya, diketahui jika peluru itu adalah organis jenis FN, namun senjatanya diduga revolver jenis rakitan. “Kami sudah mendapat hasil dari Puslafbor kalau peluru yang digunakan pelaku jenisnya FN,” terang Kapolres Kuningan, AKBP Yuldi Yusman, kemarin. Kendati pelurunya jenis FN, papar dia, namun berdasarkan keterangan saksi, senjata yang digunakan pelaku jenisnya revolver. Kemudian warnanya juga seperti sudah berkarat. “Itu keterangan saksi yang melihat langsung senjata yang dipakai pelaku. Katanya mirip pistol revolver. Dan warnanya juga sudah pudar, seperti berkarat begitu. Kami menduga, senjata itu bukan organik melainkan senjata rakitan,” tutur mantan Kasatreskrim Polrestro Jakarta Utara yang didampingi Wakapolres Kompol Benny Bathara MIK tersebut. Untuk modus penembakan, Kapolres belum bisa memastikan. Sebab, banyak faktor yang bisa menjadi penyebab terjadinya kejadian tersebut. Namun melihat hasil olah TKP, dan keterangan saksi, kuat dugaan penembakan tersebut lantaran ada motif dendam. Apalagi pelaku tidak mengambil harta benda korban usai kejadian. “Tapi motif ini bukan alasan kuat. Dendamnya seperti apa, dan apa hubungannya pelaku dan korban. Dan itu yang sedang polisi telusuri. Bisa saja ada motif lainnya. Pokoknya, sekecil apapun informasi, kami kumpulkan,” ungkapnya. Yuldi merasa yakin, cepat atau lambat, pelaku penembakan akan bisa diungkap oleh anggotanya. Terlebih saat ini, petugas siang malam intensif melakukan pengembangkan untuk menguak kasus yang menghebohkan masyarakat tersebut. Pihaknya juga terus menggali informasi soal latar belakang pelaku, dan melakukan pengejaran. Dia juga menjalin komunikasi dengan polres lainnya. “Insya Allah akan kami tuntaskan kasus ini, dan menangkap pelakunya. Beri waktu petugas kami dalam penyelidikan ini. Jika ada masyarakat yang memiliki informasi, silahkan hubungi petugas kami terdekat,” ujarnya. Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, Ahmad Nawa, juragan sate dan pemilik warung nasi Brebes yang berjualan di tak jauh dari pertigaan Cigugur, mengalami luka tembak di badannya, Sabtu pekan lalu. Untungnya, sang istri, Mulyati dan anaknya yang berumur 5 tahun selamat dari aksi sadis pelaku. Korban yang langsung dilarikan ke RSU Sekar Kamulyan saat itu sedang duduk bersama istri dan anaknya di depan warung. Tak berapa lama ada penumpang motor yang turun dan mendatanginya. Tanpa basa-basi, pelaku lalu mengeluarkan senjata api dan langsung menembak ke arah korban. Ahmad yang berasal dari Madura, Jawa Timur, segera menyingkirkan anak dan istrinya, begitu pelaku mengokang pistolnya. Letusan pertama dari senjata pelaku mengenai pahanya. Ahmad kemudian lari ke arah sungai yang berada di samping warung nasinya. Pelaku masih memburunya dan beberapa kali melepaskan tembakan. Untuk menyelamatkan diri, korban loncat ke sungai. “Saya juga sempat ditodong oleh pelaku yang memakai masker. Beruntungnya saat pelatuknya ditarik, senjata itu tidak meletus,” kata istri korban, Mulyati saat mengantar suaminya ke RSUD ‘45 Kuninganm usai kejadian. Dalam kesempatan itu, Kapolres juga membenarkan adanya pelaku kejahatan dari luar daerah yang ditangkap di wilayah hukum Polres Kuningan. Pelaku curat yang masuk DPO dari Polda Metro berinisial AS, diamankan di Desa Rajadanu, Kecamatan Japara, Jumat pagi (11/8). AS diduga melakukan pencurian dengan pemberatan, dan kabur ke desanya. “Ya memang ada pelaku curat yang ditangkap oleh polisi dari luar Kuningan. Kami hanya bekerjasama dengan tim itu. Pelakunya diamankan di Desa Rajadanu, Kecamatan Japara. Saya sudah mengecek ke Kapolsek Jalaksana,” sebut dia. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait