Subardi: Kata Siapa Ano-Azis Kuat, Tidak!
CIREBON - Komisi Pemilihan Umum secara resmi menutup masa pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota tadi malam (10/11) pukul 24.00 WIB. Sejak dibuka sampai penutupan, ada tujuh pasang calon yang resmi mendaftar dan akan bersaing memperebutkan kursi E-1 dan E-2.
Di hari terakhir masa pendaftaran kemarin, sebanyak lima pasangan calon kembali mendaftar, antara lain Bamunas S Boediman-Priatmo Adji (BP) diusung PDIP, H Basirun-Suryaman diusung 23 parpol non parlemen, H Sofyan-Sunarko Kasidin (SS) diusung koalisi Partai Hanura, Pakar Pangan dan PDP.
Selanjutnya, pasangan Pangeran Saladin-Heru Cahyono diusung Koalisi Cirebon Bersatu (KCB) yang terdiri PAN, Partai Gerindra, PBB dan PDS, dan pendaftar terakhir Ayi Nadjib-Azrul Zuniarto yang diusung PKS dan 12 parpol non parlemen. Hari sebelumnya, Jumat (9/11) dua pasangan yang sudah mendaftar, yakni Yuyun Wahyu Kurnia-Idris Sardi (Wahid) dari independen dan Ano Sutrisno-Nasrudin Azis yang diusung Partai Golkar dan Demokrat.
Ketua KPU Didi Nursidi mengatakan, terhitung pukul 24.00 WIB tanggal 10 November 2012, KPU secara resmi menutup pembukaan pendaftaran cawalkot dan cawawalkot.
“Ada tujuh pasangan calon yang mendaftar, Wahid, Ano-Azis, Bamunas-Adji, Basirun-Suryaman, Sofyan-Sunarko Kasidin, Saladin-Heru dan Ayi Nadjib-Azrul Zuniarto,” bebernya di depan wartawan tadi malam.
Namun demikian, dari tujuh pasangan calon yang mendaftar, lanjutnya, belum semuanya melengkapi berkas ketentuan yang sudah ditetapkan. Hanya saja, ada waktu perbaikan bagi pasangan calon untuk melengkapi berkas. Di antaranya calon diminta untuk mengirimkan Lampiran Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) ke KPK langsung, KPU hanya diberikan tanda terima dan fotokopi isian LHKPN. “Kami akan melakukan verifikasi berkas, jadi belum bisa menjelaskan siapa yang lolos verifikasi berkas,” kata Didi.
Roni Iryadi, tim sukses pasangan SS di depan KPU mengatakan, kedatangan kedua pasangan calon SS ke KPU dalam rangka mendaftar untuk pemilihan wali kota. “SS ingin membangun Kota Cirebon menjadi lebih baik,” kata Roni.
Ketua DPD PAN Ir Wawan Wanija juga menjelaskan, KCB secara resmi mengusung pasangan M Saladin dan Heru Cahyono. KCB ini didukung penuh oleh PAN, PBB, PDS dan Gerindra. “Maksud kedatangan kami ke KPU untuk mendaftarkan duet M Saladin dan Heru Cahyono yang sudah siap lahir batin memperbaiki Kota Cirebon mendatang,” tegasnya.
RAKERCABSUS PDIP
Rapat kerja cabang khusus DPC PDIP Kota Cirebon yang digelar di Masjid Hijau berlangsung gemuruh. Pada kesempatan itu, Wali Kota Subardi secara tegas menyatakan bahwa pasangan Ano-Azis bukanlah pasangan kuat. Dia yakin pasangan Oki-Adji akan memenangkan persaingan memperebutkan E1-E2. Statemennya itu sebagai respons atas pernyataan pendukung pasangan Ano Sutrisno-Nasrudin Azis (Anas) yang menyatakan menang satu putaran mengungguli Oki-Adji. “Kata siapa Ano-Azis kuat, tidak! Meskipun kata mereka Ano-Azis yang kuat, tapi bagi kita tidak sama sekali. Saya dan kita akan berjuang keras membuktikan bahwa Oki-Adji yang akan memenangkan persaingan,” tegasnya disambut pekikan merdeka seluruh kader banteng.
Subardi juga berpesan kepada Oki dan Adji untuk tidak bosan sungkem ke ibundanya, karena doa ibunda sangat membantu pemenangan Oki-Adji. Tidak hanya itu, Mr Cool ini juga mengkritik DPD PDIP Jabar, karena selama ini cenderung main perintah, tetapi tidak pernah turun ke lapangan. Kalau sampai DPD tidak mau dikoreksi, maka partai nanti selamanya akan tidur.
“Ingat, Kota Cirebon menang pilkada menjadi barometer kemenangan PDIP di wilayah III Cirebon,” tegasnya.
Ketua DPC PDIP Kota Cirebon, Edi Suripno SIP MSi menegaskan komitmennya untuk memenangkan duet Oki-Adji. Karenanya, meskipun dirinya tidak jadi mendapatkan rekomendasi, namun dirinya meminta kepada kadernya untuk tidak ragu, karena selama ini dirinya sudah merasakan pahit getirnya bersama PDIP.
Untuk memenangkan pilwalkot mendatang, kata Edi, perlu inoivasi strategi pemenangan. Apalagi kader PDIP ternyata cukup banyak masuk ke dalam survei dan popularitas maupun elektabilitasnya tinggi. Di antaranya Oki termasuk menduduki peringkat pertama dari popularitas dan elektabilitas dan Priatmo Adji menempati peringkat ketiga. “Oki ternyata paling populer dan elektabilitasnya paling tinggi. Malah, 50 persen pemilih pemula akan memilih Oki,” tandasnya.
Edi juga berpesan kepada Oki-Adji untuk menyusun visi misi. Hanya saja, visi misi ini tentu saja tidak bisa lepas dari RPJMD. Seperti inventarisasi pendidikan, kesehatan, lapangan kerja pelayanan publik, partisipasi publik.
“PDIP akan mencetak hattrick mempertahankan kursi wali kota dan wakil wali kota,” pungkasnya. (abd)