4 Pelajar Cirebon Dibully, Disekap, Dilucuti

Sabtu 26-08-2017,10:02 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON- Sejumlah pelajar yang diduga berasal dari sejumlah sekolah di Kota Cirebon menjadi korban persekusi oleh kelompok pelajar lainnya. Tidak hanya dibully secara psikis, para pelajar tersebut diduga menerima perlakuan yang tidak pantas dan di luar batas toleransi. Kejadian yang diduga terjadi pada Kamis (24/8) itu sudah tersebar melalui media sosial setelah beberapa foto pelajar yang dalam kondisi diduga sedang dipersekusi diunggah salah satu pengguna Facebook (FB). Postingan tersebut beredar dan viral setelah diposting oleh akun FB Nia yang diduga rekan korban. Nia saat itu mencoba mencari simpati terkait persoalan yang tengah menimpa temantemannya. “Ikuh Priben! Bocah2 Ke Sandra Ning Pangenan Laka Kang Bantoni Tah!,” tulis Nia dalam postingannya yang disertai dengan empat foto yang berisi gambargambar korban yang sedang dipersekusi di sebuah warung tongkrongan para pelaku. Sontak postingan tersebut viral. Puluhan komentar dari pengguna media sosial mengecam kelakuan para pelaku yang sudah dianggap keterlaluan. Bahkan beberapa rekan korban yang tidak terima berniat merencanakan aksi balas dendam dan berencana menyerang sekolah para pelaku. Terpisah, salah satu siswi SMP tempat sejumlah pelaku bersekolah mengaku mengetahui kejadian tersebut. Saat ditemui Radar, ia menceritakan jika kejadian tersebut terjadi pada siang hari. Saat itu para korban dikejar oleh para pelaku. Setelah tertangkap, dibawa ke warung yang berada di belakang sekolah. “Ada yang bawa motor, kenanya siang. Bajunya dirampas, jadi pulang itu tidak pakai baju. Dilepas itu kalau gak salah pas mau magrib,” tuturnya sambil meminta agar namanya tidak dikorankan. Sementara itu, geger di FB tersebut rupanya langsung beralih ke dunia nyata. Kejadian tersebut pun akhirnya sampai tercium pihak kepolisian yang langsung turun dan melakukan tindakan. ”Ini tidak boleh dibiarkan, kita cegah hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai ada tawuran atau aksi balas dendam dan melebar hingga jatuh korban,” ujar Kapolsek Pangenan AKP Yulyanto saat ditemui Radar. Polisi pun langsung menelusuri informasi yang beredar di medos tersebut. Setelah berhasil dipastikan jika lokasi kejadian di Pangenan, polisi pun langsung meluncur ke sekolah yang menjadi tempat dugaan persekusi tersebut. “Kalau dilihat kejadiannya di luar sekolah, di sebuah warung yang letaknya di samping sekolah. Untungnya ada foto yang bisa kita jadikan bahan penyelidikan awal untuk mengetahui dan menganali para pelaku,” imbuh kapolsek. Setelah beberapa saat melakukan pencarian, akhirnya polisi untuk sementara waktu mengamankan tiga orang remaja. Satu berstatus putus sekolah dan dua lagi berstatus pelajar salah satu SMP di Kecamatan Pangenan. “Untuk sementara belum ada korban yang melapor. Remaja yang diamankan saat ini kita mintai keterangan terlebih dahulu dan meminta pihak sekolah juga untuk aktif melakukan pengawasan. Ini sebagai langkah antisipasi, dan yang terpenting jangan sampai ada aksi balasan,” tandas kapolsek. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait