Kekeringan Tidak Pengaruhi Produktivitas Padi

CIREBON - Produktivitas padi di Kabupatem Cirebon bukan hanya ditentukan dari luas lahan, teknologi, dan benih unggul yang tahan terhadap hama. Proses pemupukan pun mempunyai peran penting dalam meningkatkan produktivitas padi. Di samping itu, produksi padi bisa meningkat dengan adanya air yang mencukupi. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Effendi kepada Radar Cirebon. Di Cirebon sendiri kerap kali gagal panen lantaran kekeringan. Akan tetapi, kekurangan air itu sudah dapat diatasi lantaran Waduk Jatigede yang sewaktu-waktu bisa dibuka. Ali mencontohkan, di Kecamatan Gegesik pada bulan lalu mengalami kekurangan air sebanyak 4 meter kubik. Setelah datang ke operator Waduk Jatigede untuk meminta 15 meter kubik air, langsung diberi. Sehingga, tanaman padi petani bisa terselamatkan. “Sekarang Waduk Jatigede masih dalam normalisasi. Tapi, ketika kita butuh air, kami datang ke operator Waduk Jatigede agar bisa dibuka. Akhirnya dikucurkan,” tuturnya. Mantan kepala Dinas Kelautan dan Perikanan itu menyampaikan, di tahun 2018 mendatang, kebutuhan air untuk petani akan melimpah ruah. Sebab, tahun 2018 Waduk Jatigede sudah dapat beroperasi dengan normal. Sehingga, masa tanam padi yang tadinya satu kali bisa menjadi dua kali. Yang dua kali bisa menjadi tiga kali. “Wilayah utara seperti Kecamatan Kapetakan, Suranenggala, itu masa tanam satu kali bisa menjadi dua kali. Sedangkan produktivitas padi yang paling bagus itu di wilayah barat. Berbeda dengan wilayah timur. Karena daerah pesisir, maka produktivitas padi kurang baik,” terangnya. Ali menambahkan, sejauh ini pasokan pengairan untuk sawah-sawah di Kabupaten Cirebon tidak ada masalah. Selain mengandalkan Waduk Jatigede, kebutuhan air untuk petani juga diambil dari Waduk Darma Kuningan, khususnya di wilayah timur. “Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan PSDA ataupun BBWSCC. Sejauh ini belum ditemukan masalah untuk pengairan. Insya Allah aman,” pungkasnya. (sam)