Warga Terserang Gangguan Pernafasan, Desak Bongkar Muat Batu Bara Distop

Senin 28-08-2017,18:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Keberadaan bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon semakin meresahkan sejumlah warga di sekitar pelabuhan. Pasalnya, akivitas itu menimbulkan debu yang mengganggu kesehatan. Sehingga tidak jarang, warga mengalami sakit gangguan pernafasan akibat debu tersebut. Hal tersebut dialami oleh Nur Hasanah (54) warga Jl Pamujudan, RT02/02, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Nur mengaku, dirinya mengalami gangguan pernafasan akibat debu batu bara. \"Yang jelas saya terganggu dengan debu batu bara. Karena, salah satu penyakit saya disebabkan oleh debu tersebut,\" ungkap Nur kepada radarcirebon.com, Senin (28/8). Dikatakan Nur, kompensasi yang telah diberikan pengusaha kepada dirinya dirasa tidak sebanding dengan dampak yang ditimbulkan oleh debu tersebut. Menurut Nur, kesehatan jauh lebih mahal dari apapun. \"Kalau kompensasi baru bulan kemarin ini saya terima. Cuma dapat beras 2 kilogram sama mie instan 5 bungkus,\" kata Nur. Sementara itu, warga Jl Pamujudan lainnya, Syarif Ariadi (34) berharap pemerintah menutup kembali aktivitas bongkar muat batu bara. Sebab bukan hanya menggangu kesehatan saja. Namun, lingkungan sekitar ikut tercemar oleh debu batu bara. \"Kalau pas pagi hari disapu, debu batu bara nya tebel banget mas. Apalagi musim angin begini,\" kata Syarif. Kemudian, lanjut Arif, ia khawatir dengan kondisi kesehatan anak-anak kecil yang berada ada di lingkungannya. Menurut Arif, kesehatan mereka terancam oleh debu tersebut. \"Dulu kan sempat ditutup, nah dari situ ngga ada debu lagi. Tapi kemudian dibuka lagi, yah debunya banyak lagi,\" ungkap Syarif. (fazri)  

Tags :
Kategori :

Terkait