Kemarau, Petani Andalkan Pompanisasi

Rabu 30-08-2017,06:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon saat ini tengah mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Tak terkecuali para petani yang harus berjuang lebih keras untuk tetap bisa bercocok tanam di musim panas ini. Aliran air dari irigasi sudah tidak normal. Sehari ada, namun berhari-hari kemudian tak setetes pun air yang mengalir. Para petani terpaksa melakukan sistem pompanisasi untuk mengairi areal lahan pertanian mereka. “Sebenarnya bukan kemarau yang pertama, malah sudah jadi kebiasaan jika musim kemarau tiba ya pengairannya pakai pompa,” ujar Warkim (46) salah satu petani asal Desa Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng saat ditemui Radar Cirebon.  Dia mengatakan, ketika menggunakan pompa, otomatis ongkos biaya tanam menjadi lebih mahal. Bahkan jika dibandingkan dengan musim tanam pas musim kemarau, musim kemarau kali ini lebih terasa berat. “Tahun lalu nyaris tidak ada kemarau. Tahun lalu lebih ringan karena air tersedia terus, karena hampir sepanjang tahun turun hujan. Selain itu, dulu kan masih sedikit murah, sekarang kan sudah naik semua. Ongkos buruh tani, ongkos BBM maupun biaya makan,” imbuhnya. Sementara itu, petani lainnya asal Desa Cikulak, Rohman (45) mengatakan, sudah sebulan terakhir, menggunakan pompa untuk mengairi areal lahan pertaniannya. Dia hanya mengairi sawahnya mulai dari pagi hingga sore hari. “Kalau tanaman kan makannya siang. Dibantu matahari, butuh air juga pas siang. Jadi saya usahakan siang hari itu tidak kekurangan air,” bebernya. Diakuinya, kondisi tersebut sebenarnya bisa dihindari jika pemerintah sudah menyiapkan tata kelola irigasi pertanian dengan baik dan membuat embung serta bendungan di sawah atau wilayah tadah hujan. Sehingga saat musim kemarau atau sulit air, hidup petani bisa lebih mudah. ”Kalau tidak menanam petani mau kerja apa? Kita kan butuh biaya hidup dan butuh uang buat makan keluarga dan anak sekolah. Cuma yang saya sayangkan dari sisi pemerintah, kenapa dari dulu seperti ini saja, tidak ada perbaikan signifikan. Katanya mau swasembada pangan, tapi tidak disiapkan dengan baik irigasinya,” paparnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait