Azrul Relakan Basirun Maju

Rabu 14-11-2012,09:05 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KPU Belum Putuskan Polemik Dobel Dukungan CIREBON - Polemik dobel dukungan yang dilakukan oleh partai gurem kepada pasangan H Basirun-Suryaman (BS) dan Ayi Nadjib-Azrul membuat risih H Ahmad Azrul Zuniarto SSi Apt MFarm. Terlebih lagi antara sesama partai nonparlemen cenderung saling mengklaim paling berhak mengusung cawalkot dan cawawalkot. Calon wakil wali kota (Cawawalkot) Azrul Zuniarto kepada Radar mengaku kalau memang ada kesamaan dukungan dari partai nonparlemen, maka dirinya mempersilakan H Basirun untuk maju. Terlebih lagi Basirun ternyata sudah mendaftar lebih awal dibandingkan dirinya. “Kalau memang dobel dukungan, saya persilakan H Basirun yang maju,” kata Azrul, kemarin (12/11). Azrul menganggap pernyataan yang diungkapkannya bukanlah mengada-ada. Karena, dirinya sempat mendapatkan penjelasan dari KPU, kalau memang hasil penelitian berkas sama-sama kuat, maka yang diprioritaskan lolos adalah pasangan yang terlebih dahulu mendaftar. Seperti diketahui, BS lebih dahulu mendaftar ke KPU dibandingkan Ayi-Azril. Oleh karena itu, jika memang KPU meloloskan BS, Azrul mengaku tidak akan mempersoalkan. Apalagi memang dari awal BS sudah mendaftarkan diri ke KPU dan cukup lama mengumpulkan partai-partai nonparlemen. Ketua KPU, Didi Nursidi SH MH mengungkapkan, sampai saat ini KPU belum bisa memberikan penjelasan keabsahan parpol nonparlemen yang mendukung dua pasang calon. Karena hingga sekarang KPU masih melakukan penelitian berkas dan keabsahan dukungan. “Oleh karenanya, belum tentu dua-duanya lolos,” katanya, kemarin. Meskipun ada klausul jika memang sama-sama kuat, lanjut Didi, maka yang dikedepankan adalah mereka yang terlebih dahulu mendaftar, tapi dengan catatan berkas-berkasnya saat diteliti sangat kuat. “Dan itu adalah kriteria terakhir,” tandasnya. Pemerhati sosial politik, Gunadi Rasta SH MH mengaku kaget, munculnya  duet Ayi Nadjib-Azrul. Gunadi secara terang-terangan tidak habis pikir dengan langkah PKS menggaet Ayi Nadjib yang selama ini masih diragukan publik kapasitas dan kapabilitasnya. Gunadi mengaku pernah bertemu langsung  dengan Ayi Nadjib, dan berdiskusi tentang politik Kota Cirebon termasuk pencalonan wali kota. “Namun dari pembicaraan itu ternyata dia tidak punya konsep yang jelas dan nol, soal Cirebon. Nggak salah tuh Azrul sama Ayi Nadjib. Blunder itu namanya. Jangan maksain diri,” ujarnya. Karena hingga sekarang KPU belum menetapkan calon wali kota dan calon wakil wali kota, Gunadi menilai belum ada kata terlambat bagi PKS untuk bersikap, khususnya Azrul.  Kalau hanya itu menjadi penggembira dan tidak punya kans, lebih baik jangan latah mencalonkan diri. “PKS punya masa depan, jangan paksakan menelan kekalahan yang sudah jelas ada di depan mata,” pungkasnya.   NONAKTIF Meskipun belum ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon tetap wakil wali kota mendampingi Drs Ano Sutrisno MM, Nasrudin Azis diam-diam sudah menonaktifkan diri sebagai ketua DPRD Kota Cirebon. Wakil Ketua DPRD, Edi Suripno SIP MSi mengakui jika Nasrudin Azis sudah menonaktifkan sendiri sebagai ketua DPRD. Padahal sebelum tanggal 17 Desember, yang bersangkutan masih tetap sebagai ketua DPRD terhitung sejak mendaftarkan diri ke KPU 9 November lalu. Menurut Edi, sebelum ditetapkan KPU menjadi  calon, Azis masih tetap bisa menjalankan tugas sebagai ketua DPRD. Namun pada kenyataannya justru yang bersangkutan memilih menonaktifkan diri. “Mungkin itu  pilihan beliau  pribadi, ya kita hormati. Memang unsur pimpinan jika ingin mencalonkan harus  mengundurkan diri dari jabatannya, ” kata Edi Edi menjelaskan, Azis beralasan ingin berkonsentrasi selama persiapan mencalonkan diri sebagai calon wakil wali kota. Oleh karena itu, pada persidangan rapat paripurna istimewa menyambut HUT Kota Cirebon Kamis besok, Edi yang akan mengambil alih pimpinan sidang. “Rencananya saya yang akan memimpin rapat paripurnanya,” pungkas Edi. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait