Kuningan Masih Aman dari Kekeringan, Waspada Banjir dan Longsor

Selasa 12-09-2017,19:15 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN - Musim kemarau yang cukup panjang belum berdampak terhadap kebutuhan air bersih. Pasalnya, hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum menerima laporan terkait kekeringan di wilayah Kabupaten Kuningan. Kepala BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin SE mengungkapkan, karena belum ada laporan dari masyarakat yang wilayahnya mengalami kekeringan, pihaknya bersikap menunggu dan belum menerjunkan petugasnya untuk melakukan penanggulangan. Kendati begitu, BPBD mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam seperti kebakaran rumah atau hutan. Pria yang pernah menduduki jabatan sebagai Kabag Humas Setda menerangkan, jika musim kemarau yang sekarang sedang berlangsung, belum berdampak terhadap kekeringan. Masyarakat masih bisa memperoleh air bersih, dan sumur-sumur warga juga belum mengalami kekeringan. “Kondisinya masih normal alias belum ada wilayah yang terkena kekeringan. Air bersih juga masih bisa diperoleh warga dari sumur maupun sumber mata air melalui aliran pipa,” papar Agus kepada Radar, kemarin. Dia juga mengungkapkan beberapa wilayah yang masuk kategori wilayah rawan kekeringan. Berdasarkan data dan pengalaman sebelumnya, wilayah Kuningan timur dan selatan relatif rentan terhadap musibah kekeringan. Selain debit sungai besar yang melintas di wilayah tersebut mengalami penurunan, juga banyak sumber mata air yang berkurang debitnya. “Seperti kekeringan yang pernah terjadi beberapa waktu lalu. Sejumlah kecamatan di wilayah Kuningan timur dan selatan, masuk dalam daftar kecamatan yang rawan kekeringan. Seperti Cibingbin, Cilebak dan Karangkancana,” ujarnya. Menurut dia, bukan hanya kekeringan yang bisa terjadi di Kabupaten Kuningan, melainkan bencana alam lainnya. Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menetapkan beberapa kecamatan sebagai daerah rawan bencana alam seperti banjir, dan longsor. Karena itu, masyarakat diminta untuk tetap menjaga lingkungannya guna menghindari terjadinya bencana alam. “Untuk musim kemarau sekarang, kondisinya cukup aman dari kekeringan. Yang kami khawatirkan malah nanti jika musim hujan, di mana curah hujan tinggi, sedangkan banyak wilayah di Kabupaten Kuningan yang masuk zona rawan bencana. Ini perlu penanganan ekstra dan juga kesiapsiagaan dari petugas maupun masyarakat itu sendiri,” katanya. Agus melanjutkan, karakteristik bentang alam Kabupaten Kuningan sebagian besar merupakan perbukitan dan pegunungan, mau tak mau menyimpan potensi rawan bencana alam. Seperti letusan gunung berapi, tanah longsor dan juga gerakan tanah. Di samping itu, juga rawan banjir yang disebabkan besarnya aliran air permukaan yang tidak sempat meresap ke dalam tanah. Di tambah lagi, sungai-sungai yang ada sekarang sudah mengalami pendangkalan, masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke sungai, serta lebar sungai yang semakin berkurang. Itu menjadi penyebab terjadinya banjir yang membuat masyarakat mengalami kerugian, baik materi maupun nonmateri. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait