27 Desa di Wilayah Utara Majalengka Mulai Kekeringan

Sabtu 16-09-2017,16:15 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA–Musim kemarau tahun ini sudah belangsung hampir empat bulan. Dampaknya mulai terasa pada ketersediaan air bersih di sejumlah lingkungan warga, terutama kawasan utara Majalengka. Puluhan desa berikut ribuan warganya terancam krisis air bersih mulai kategori terancam hingga rawan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sedikitnya 27 desa di utara Majalengka mengalami penyusutan air bersih. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, untuk memenuhi keperluan air rumah tangga saja saat ini debit air tanah sudah banyak yang berkurang bahkan ada yang sudah tanpa air sama sekali. Kepala Seksi Kedaruratan Bencana BPBD, Yayan Nuruhidayat menyebutkan 27 desa yang melapor krisis air bersih diantaranya berada di Kecamatan Jatitujuh, Kertajati, Ligung, Kadipaten, Sumberjaya, dan Palasah yang mayoritas berada di kawasan dataran rendah. Bahkan menurutnya, potensi krisis air bersih juga sudah mulai dilaporkan terjadi di kawasan dataran tinggi di selatan Majalengka, seperti beberapa desa di Kecamatan Bantarujeg yang berbukit dan jauh dari aliran sungai serta tidak ada mata air di sekitarnya. “Warga yang terdampak dari 27 desa itu sekitar 6.253 jiwa. Bahkan ada daerah yang sudah kering sama sekali. Itu rata-rata di kawasan utara yang datarannya rendah,,” jelasnya kepada wartawan. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan apakah daerah yang dilaporkan itu benar-benar kekurangan air bersih. Sebab untuk memastikan kebenaran laporan yang disampaikan setiap desa, pihaknya mesti meninjau secara menyeluruh ke lapangan khususnya di titik yang dilaporkan terjadi kekeringan. Informasi terakhir berdasarkan cross check yang dilakukan pihaknya, baru beberapa desa yang terbukti krisis air bersih. Diantaranya Desa Leuweunghapit dan Kedungkencana Kecamatan Ligung. Di Kecamatan Kertajati ada Desa Mekarjaya, Sukakerta, Babakan, Pasiripis, Pakubeureum, dan Kertawinangun. Sedangkan di Kecamatan lain juga ada yang valid kondisi kekeringanya, diantaranya Palasah, Panjalin Kidul dan Sepat (Sumberjaya). Cinambo, Cikidang, Gununglarang, dan Silihwangi (Bantarujeg). Di Kecamatan Majalengka,krisis air bersih dilaporkan dialami warga di Kelurahan Babakan Jawa, Cibodas, dan Sindangkasih. Sedangkan di Kecamatan Jatitujuh, ada enam desa yaitu Desa Pangkalanpari, Sumber Kulon, Jatitujuh, Jatitengah, Putridalem, dan Babajurang. Bukan tidak mungkin jumlah desa yang mengalami krisis air pada musim kemarau ini lebih dari yang dilaporkan tersebut, karena yang tercatat di pihaknya adalah yang sudah dilaporkan secara resmi oleh pihak desa. Untuk desa yang belum melapor secara resmi, otomatis belum tercatat status kekeringan di BPBD. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait