Antisipasi Gunung Agung Meletus, Pemerintah Siapkan Rp 2 Triliun

Selasa 26-09-2017,03:10 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BALI - Tanda-tanda akan meletusnya Gunung Agung, Karangasem, Bali terus menguat. Untuk mengantisipai terjadinya letusan, pemerintah telah menyediakan dana cadangan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pemerintah telah menyiapkan dana cadangan sebesar Rp 2 triliun guna mengantisipasi dampak letusan. Menurut dia, untuk tahap pertama bantuan telah disalurkan melalui Bupati Karangasem, Bali sebesar Rp 1 miliar. Nanti kata dia, bantuan lain akan terus disalurkan untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak bencana tersebut. “Sekarang sudah Rp 1 miliar diberikan kepada Bupati Karangasem. Nanti pasti akan terus bertambah apalagi kalau gunung meletus,” kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (25/9). Sutopo juga menerangkan, BNPB setiap tahun menyiapkan dana cadangan sebesar Rp 4 triliun, terbagi dalam Rp 2 triliun untuk dana darurat. Sementara Rp 2 triliun lainnya untuk kebutuhan pascabencana. Tak hanya itu, dalam menghadapi penanganan bencana semacam ini daerah yang terdampak akan terus mendapatkan pendampingan baik secara logistik, peralatan dan pendanaan manajerial maupun tertib administrasi. Sementara untuk pemerintah daerah dapat menggunakan dana di APBD, dan pemerintah pusat akan menggunakan dana dari APBN. “Untuk kabupaten kota, provinsi dapat menggunakan dana tak terduga yang ada di APBD-nya. Kalau di nasional ada APBN, baik yang ada di BNPB (dana siap pakai) maupun dana yang ada di kementerian lembaga,” terang dia. Sebagaimana diketahui, hingga sekarang belum bisa diprediksi kapan Gunung Agung di Karangasem, Bali akan meletus. Meski begitu, hampir 62 ribu warga sekitar sudah diungsikan guna menghindari adanya korban jiwa bila gunungapi itu meletus. Sutopo menyebut, Gunung Agung memang belum tentu meletus. Namun, potensi Gunung Agung meletus memang telah menguat. “Dari data satelit memang ada inflasi atau penggembungan tubuh dari Gunung Agung karena ada penggelembungan energi. Ini terlihat dari data satelitnya,” ucap dia. Sutopo juga menambahkan, dalam waktu dekat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal datang ke lokasi pengungsian. Mantan Wali Kota Solo itu kata dia direncanakan akan meninjau Gunung Agung di Bali besok, Selasa (25/9). \"Besok Pak Presiden akan ke Bali. Sehingga Pemerintah Bali enggak sendiri, pemerintah pusat juga akan melakukan pendampingan logistik, material dan tertib administrasi,\" ucapnya. Sutopo lantas menuturkan mengenai sejarah Gunung Agung yang terakhir meletus pada 1963 lalu secara ekalusif selama satu tahun. Letusan saat itu juga terbilang besar, yakni dengan ketinggian 20 kilometer. \"Jadi ketika itu, letusan sangat besar dan mematikan. Bahkan suhu bumi alami pendinginan hingga 0,4 derajat celcius,\" kata Sutopo. Saat itu kata dia, letusan sangat mematikan karena menewaskan 1.549 jiwa dan 1.700 rumah hancur. Kemudian, banjir lahar juga menyusul seusai gunung meletus. (elf/JPC)

Tags :
Kategori :

Terkait