RW 02 Kebon Cai; Dulu Kawasan Kumuh, Kini Jadi Kampung Ramah Anak dan Hijau

Rabu 04-10-2017,13:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Sempat dinobatkan jadi kampung terkumuh, RW 02 Kebon Cai, Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan tak lantas terpuruk. Bermodal kekompakan warga dan keinginan berubah, kawasan padat penduduk ini malah jadi kampung percontohan ramah anak. Seperti apa perjalanannya? NOVRILA MAYANG PANGESTI, Cirebon LAIN dari yang lain. Gang sempit yang satu ini tak terasa pengap. Ketika memasuki jalan kecil di samping Makam Ki Gede Dermayu, dedaunan hijau sayuran dari tanaman hydroponic seolah menyambut siapapun yang datang. Meski lebar jalan saja tidak sampai satu meter, penataan yang rapih tak lantas menimbulkan kesan kumuh. Tembok kanan kiri jalan dihias dengan tanaman cabai merah. Begitu ada lahan kosong di tengah permukiman, warga tak menyia-nyiakannya. Lahan ini dihias sangat apik. Di dalamnya terdapat mainan anak. Untuk mempercantik, dipasang hiasan lampion dengan bentuk dan warna yang aneka ragam. Anak-anak usia balita sampai sekolah dasar bermain riang di sana. Bila di mulut gang ada tanaman cabai merah, di sudut yang lain rimbun dengan sayuran pak choi. Melihat kondisi saat ini, siapa pun tak akan menyangka Kampung Kebon Cai pernah menyandang gelar kampung terkumuh se-Kota Cirebon pada tahun 2011. \"Dulu sempat jadi kampung terkumuh. Sepanjang gang ini kanan kirinya dulu sampah, sudah mah ada di gang sempit sampahnya di mana-mana. Dari sanawarga mulai bahu membahu merubah kondisi kampung ini,\" ujar Ketua RW 02 Kebon Cai, Supriyanto, saat berbincang dengan wartawan koran ini. Label kampung terkumuh itulah yang membuat warga bahu membahu membangun citra kampungnya. Dengan dana swasembada ditambah bantuan pemerintah melalui program ramah anak, Supriyanto dan warga Kebon Cai berupaya menghadirkan permukiman yang ceria, bahagia dan hijau. Meski ada keterbatasan lahan, nyatanya kreativitas warga justru tak terbendung. Dengan dana seadanya, program pertama yang dibuat ialah penghijauan dengan metode hydroponic. Dari situ, rupanya upaya menebarkan virus penghijauan mulai menjangkiti waraga. Selain jauh lebih murah, tanaman ini dirasa cocok mengingat aplikasinya yang hemat ruang. \"Dari situ warga juga mulai dibiasakan untuk tanam juga. Sekarang baru ada tujuh titik hydroponic di sini, tapi saat ini aja lagi beres-beres untuk buat spot baru,\" paparnya. Ketika ditemui Radar, ketua RW 02 Kebon Cai itu tengah bahu-membahu bersama warga guna menggarap lahan kosong sisa pembangunan rumah warga. Rencananya, lahan ini akan dijadikan pusat hydroponic. \"Warga di sini jadinya kompak. Tanah kosong yang lagi digarap ini saja punya warga yang sudah kami minta izin untuk dipakai supaya lebih bermanfaat,\" katanya. Perubahan di kampungnya itu kian signifikan sejak 2015. Setelah penghijauan, upaya selanjutnya ialah memberikan lingkungan yang sehat bagi anak-anak dan generasi muda. Ketika anak-anak tak lagi punya lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang, ia khawatir akan berdampak pada psikologis mereka kedepannya. Akhirnya dibuatlah tempat bermain. Lahan ini membuat anak-anak jadi punya tempat untuk berinteraksi dengan rekan sebayanya. Tempatnya pun dibuat ceria, sehingga mereka lebih betah. Ke depannya selain tujuh titik hydroponic ini, warga sudah bersepakat untuk menghijaukan seluruh Kebon Cai. Bahkan saat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon dan Kementerian Informatika dan Komunikasi (Kemenkominfo) datang, mereka langsung dibuat takjub. Dari kunjungannya itu, Kominfo akan memberikan spot wifi pada taman bermain anak . \"Kami bersyukur dengan kerja keras kami ini akhirnya dapat diapresiasi. Selain itu, kampung kami jauh lebih sehat dan tidak kumuh lagi,\" pungkasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait