INDRAMAYU - Nasi tumpeng raksasa gawean Wong Anjatan hadir dalam Kirab Budaya Sedekah Bumi menyemarakkan Hari Jadi ke-490 Kabupaten Indramayu, Kamis (5/10). Camat Anjatan, Mulya Sedjati SE langsung memimpin rombongan yang mengarak nasi tumpeng berukuran tinggi satu meter dan berdiameter 60 sentimeter tersebut. Tumpeng itu berisi nasi kuning yang di bagian sisinya dipenuhi lauk pauk, dan segala hasil bumi sayur-sayuran dan buah yang disusun menggunung. Informasi dihimpun, nasi tumpeng sengaja menjadi ikon arak-arakan dari Kontingen Kecamatan Anjatan karena memiliki makna filosofis yang mendalam. Makanan yang selalu ada dalam perayaan selamatan dan syukuran khususnya di Jawa ini dianggap merepresentasikan perjuangan untuk mencapai puncak. Agar dapat mencapai puncak, diperlukan fondasi yang kokoh. Bentuk kerucut pada ujung nasi tumpeng, mencerminkan perjuangan Wong Anjatan untuk memajukan daerahnya. “Masyarakat Anjatan itu terkenal guyub, rukun, kompak, suka bergotong royong dan teguh dalam melesetarikan adat budayanya seperti contoh Sedekah Bumi. Kebersamaan, keragaman dan saling melengkapi itu ada pada simbol Nasi Tumpeng,” terang Camat Mulya Sedjati. Nasi tumpeng raksasa ini pun menjadi representasi rasa syukur kepada Allah SWT dari masyarakat Kecamatan Anjatan di Hari Jadi ke-490 Kabupaten Indramayu ke-490. (kho)
Sedekah Bumi, Warga Anjatan Arak Nasi Tumpeng Raksasa
Jumat 06-10-2017,23:45 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :