Cirebon Dijadikan Kawasan Industri Rotan Tiongkok, Begini Kesiapan Sunjaya

Selasa 24-10-2017,02:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Pemerintah memastikan bahwa Kabupaten Cirebon siap dijadikan relokasi daerah industri rotan dari China. Hal tersebut menyusul rencana Kementerian Perindustrian yang akan merelokasi kawasan industri rotan di China. Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra mengatakan, sesuai keinginan Kementerian Perindustrian yang akan merelokasi industri rotan dari China, akan menyiapkan kawasan industri rotan di wilayah timur Cirebon (WTC). \"Tentu kita akan menyiapkan timur untuk dijadikan kawasan industri rotan,\" ujarnya usai membuka Cirebon International Furniture Expo (Cifex) 2017 di Lapangan Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Minggu (22/10). Sunjaya mengungkapkan, dengan adanya kawasan industri rotan di Kabupaten Cirebon, maka harus dipersiapkan segala sarana dan prasarana yang memadai. \"Kita memerlukan gudang penyimpanan. Karena Cirebon itu kebutuhan bahan baku rotan mencapai 142 ribu setiap tahunnya. Sedangkan setiap bulannya Kabupaten Cirebon membutuhkan 12 ribu bahan baku rotan. Sehingga nanti, akan memudahkan pengusaha membuat desain rotan tanpa harus menunggu lagi dikirim dari Sumatera ataupun Kalimantan,\" tuturnya. Tentunya, kata Sunjaya, dengan dijadikan kawasan industri rotan, maka akan mendongkrak rotan Kabupaten Cirebon. Dirinya sudah mengeluarkan surat edaran agar setiap instansi maupun sekolah di Kabupaten Cirebon menggunakan rotan. “Tapi itu namanya edaran dan belum ada peraturan daerah. Maka perlu waktu agar semuanya bisa menggunakan rotan,\" ungkapnya. Sementara itu, Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Panggah Susanto mengatakan, dengan adanya larangan ekspor bahan baku rotan ke luar negeri, maka kawasan industri yang ada di China akan direlokasi ke Kabupaten Cirebon. \"Karena, pasca adanya pelarangan ekspor bahan baku mentah rotan ke luar negeri, maka industri rotan yang ada di China akan dipindahkan ke Kabupaten Cirebon,\" ujarnya. Hal tersebut akan sangat baik dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Kalau direlokasi ke Kabupaten Cirebon, sehingga dengan otomatis tenaganya memerlukan tenaga kerja lokal. Untuk bisa memastikan rencana relokasi tersebut, Panggah akan mengajak Bupati Cirebon mengunjungi China dalam waktu dekat. \"Terkait rencana itu, kita akan mengunjungi China bersama pak Bupati. Kita ingin melihat dan berbicara langsung dengan pengusaha rotan di China terkait rencana relokasi ini,\" tutur Panggah. Rencana pemerintah terkait relokasi industri rotan Chine ke Cirebon ditanggapi anggota komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Ahmad Aidin Tamim. Menurutnya, jangan sampai di kemudian hari, rakyat Indonesia terutama perajin rotan Cirebon yang tertindas. \"Jangan sampai kita yang kaya akan SDM dan SDA lalu jadi budak, sedangkan warga asing yang jadi majikan,\" tegas Aidin. Aidin mewanti-wanti agar pemerintah pusat maupun daerah tidak membuat kebijakan baru yang merugikan rakyat. Artinya, semua kebijakan harus terlebih dahulu dikaji mendalam dan dikonsultasikan pada publik. \"Masalah rotan itu masalah klasik dari dulu, dan diadakannya pameran CIFEX Rotan di Tegalwangi sangat bagus, karena promosi rotan kita semakin bagus dan dikenal. Tapi ya itu harus dipikirkan ulang ketika membuat kebijakan kerjasama dengan orang asing,\" kata Aidin. Saat membuka Pameran Cirebon International Furniture Expo (CIFEX), Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto mengatakan, di Kota Foshan Tiongkok terdapat sentra industri mebel rotan yang bahan bakunya diimpor dari Indonesia. Industri mebel rotan di Tiongkok tumbuh subur saat keran izin ekspor bahan baku rotan dari Indonesia dibuka. Bahkan, karena harga produk rotan dari Tiongkok yang lebih murah, menjadi saingan Indonesia. Menurutnya, relokasi tersebut selain akan menambah kapasitas produksi mebel rotan dari Indonesia, relokasi juga membuka lapangan kerja bagi banyak orang. \"Mebel rotan kan industri padat karya. Yang pasti hal itu juga menyelamatkan sentra industri rotan di Indonesia Selain itu, relokasi juga merupakan salah satu strategi menggaet investor Tiongkok,\" ujar Panggah. Hanya saja, kata Panggah, sejumlah kendala masih harus dirasakan. Di antaranya belum memadainya industri yang mengolah bahan baku rotan menjadi bahan setengah jadi di daerah penghasil rotan. Selain itu, terminal atau gudang rotan sebagai lokasi menampung bahan baku rotan setengah jadi, juga belum ada di Cirebon. (den/via) 

Tags :
Kategori :

Terkait