BNN Gencar Berdayakan Kampus Tangkal Narkoba

Rabu 08-11-2017,13:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN - Untuk meningkatkan perhatian pimpinan lembaga dan masyarakat kepada penggiat anti narkoba sebagai upaya untuk melakukan pemberdayaan anti narkoba secara mandiri di lingkungan kampus, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Universitas Kuningan (Uniku) menyelenggarakan kegiatan Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba bagi mahasiswa dan dosen di lingkungan Uniku. Kegiatan tersebut diselenggarakan di ruang kelas lantai II Fakultas Hukum (FH) Gedung Rektorat Kampus I Uniku, Selasa (7/11). Sedikitnya terdapat 30 peserta terdiri dari mahasiswa dan dosen Uniku ikut dalam kegiatan tersebut yang diketuai Agus Mulya MSi selaku ketua pelaksana kegiatan Assistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba. Dalam laporannya, Agus mengatakan, kegiatan Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba dilaksanakan bertujuan untuk membangun komunikasi, jejaring kerja dan kepedulian stakeholder dan masyarakat terutama lingkungan perguruan tinggi untuk melakukan pemecahan masalah narkoba secara mandiri melalui SDM yang dibina. Selain itu, juga dalam rangka meningkatkan pengetahuan atau wawasan kemampuan dan kemauan serta kesadaran tentang pentingnya pemberdayaan anti narkoba di lingkungan masing-masing. “Tujuan lainnya juga dalam rangka meningkatkan perhatian pimpinan lembaga dan masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada penggiat anti narkoba dalam upaya melakukan pemberdayaan anti narkoba secara mandiri dan berkelanjutan di lingkungan kampus. Tentunya juga ini dalam rangka terlaksananya implementasi penggiat anti narkoba di lingkungan kampus serta terbangunnya sinergi program P4GN, komitmen bersama antara BNN Kabupaten Kuningan dengan stakeholder,” ujarnya. Kepala BNN Kabupaten Kuningan Edi Heryadi MSi menambahkn, Indonesia saat ini tengah berada dalam status darurat narkoba. Kondisi ini berdasarkan pada berbagai data dan fakta permasalahan narkoba yang mengindikasi dalam situasi gawat, mengkhawatirkan dan perlu penanganan secara serius dan komprehensif dari seluruh komponen masyarakat, bangsa dan Negara. Berdasarkan hasil riset Puslitkes UI bekerjasama dengan BNN tahun 2016, diperoleh data bahwa prevalensi penyalahguna narkoba masih terus meningkat, yakni tahun 2008 sebesar 1,99 persen, 2016 meningkat menjadi 2,20 persen atau sekitar 4,8 juta jiwa. Bahkan, diproyeksikan pada tahun 2020 akan meningkat menjadi sekitar 6 juta jiwa. “Untuk jumlah kerugian sosial ekonomi yang diakibatkan dari kejahatan narkoba diperkirakan mencapai Rp63 triliun rupiah dan mengakibatkan sekitar 40-50 orang meninggal per-harinya. Kerusakan akibat kejahatan narkoba ini belum termasuk dampak jangka panjang, yakni terjadinya generasi yang hilang dalam perjalanan bangsa Indonesia. Para sindikat kejahatan narkoba terus mengembangkan narkoba dalam beragam bentuk dan jenisnya, termasuk memodifikasi modus operandingnya,” kata Edi. Atas dasar hal tersebut, lanjut Edi, BNN Kuningan memandang perlun untuk mengajak semua stakeholder guna memberikan pemahaman secara menyeluruh kepada seluruh lapisan masyarakat baik instansi pemerintahan, lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat maupun dunia usaha yang diharapkan mampu mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan sekitarnya. BNN menurutnya ingin menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya dengan perguruan tinggi yang saat ini dipandang perlu bekerjasama, yakni dengan Uniku. “BNN berharap agar para peserta yang hadir dapat menghasilkan komitmen bersama dalam mewujudkan sinergitas program P4GN sesuai dengan kapasutasnya sebagai dosen dan mahasiswa di lingkungan Uniku,” harapnya. Sementara itu, Rektor Uniku yang diwakili Dekan Fakultas Hukum (FH) Haris Budiman SH MH dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan BNN Kabupaten Kuningan, dengan menyelenggarakan kegiatan Assistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba bagi dosen dan mahasiswa di kampus Uniku. Dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut, diharapkan dapat membuka wawasan semua pihak, baik dosen maupun mahasiswa di Uniku, sehingga lebih peduli dan mengambil peran sesuai dengan kemampuannya masing-masing dalam menciptakan lingkungan bersih dari narkoba. “Semoga para mahasiswa dan dosen Uniku bisa mengambil peran sesuai dengan kemampuannya masing-masing dalam menciptakan lingkungan yang bebas dan bersih dari narkoba,” harap Haris yang baru saja terpilih kembali menjadi Dekan FH Uniku untuk periode kedua. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait