Dugaan Korupsi di RSUD Waled Terendus KPK, Suwanta-Ali Mughayat Kaget

Senin 13-11-2017,17:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

 CIREBON - Mantan Direktur RSUD Waled periode 2010-2013 dr J Suwanta Sinarya merasa sangat kaget dengan informasi adanya temuan dugaan korupsi Jamkesmas tahun 2012 oleh KPK. Bahkan saat ini, masih dalam proses pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Cirebon. “Saya kaget. Ini juga saya baru dengar Inspektorat periksa RSUD Waled (dari Radar Cirebon). Karena saya sekarang lebih banyak di luar kota. Apalagi seminggu kemarin juga saya ada di Indonesia bagian timur,” ujarnya saat dihubungi Radar, Minggu (12/11). Suwanta mengatakan, dirinya sangat yakin tidak ada penyelewengan anggaran Jamkesmas sewaktu dirinya masih memimpin RSUD Waled. Semua laporan yang berhubungan dengan keuangan dan anggaran, lanjutnya, rapih dan tentunya bisa dipertanggung jawabkan. Sewaktu masih menjabat direktur RSUD Waled, dirinya tidak seratus persen mengerjakan yang berhubungan dengan pimpinan RSUD Waled. Karena saat itu, selain dirinya, juga ada dua orang wakil direktur. Yaitu Wadir Umum dan Keuangan, serta Wadir Pelayanan. “Nah ketika itu, saya membagi tugas dengan Wadir Umum dan Keuangan yakni pak Ali Mugayat. Saya selaku direktur bertugas lebih banyak ke eksternal dan di luar anggaran dan keuangan RS Waled. Sedangkan di internal yang berhubungan dengan anggaran dan keuangan, semua saya serahkan kepada pak Ali selaku wadir Umum dan Keuangan,” ungkapnya. Suwanta enggan berbicara lebih banyak mengenai dugaan kasus Jamkesmas RSUD Waled. Menurutnya, hal itu sangat riskan dan sensitif, apalagi dirinya belum tahu betul kabar lengkapnya seperti apa. “Jadi saya nggak mau bicara lebih banyak dulu,” ucapnya. Sama dengan Suwanta. Mantan Wadir Umum dan Keuangan RSUD Waled era Suwanta, Ali Mughayat saat dihubungi Radar juga mengaku kaget. Dia tidak menyangka ada temuan KPK di RSUD Waled seperti pemberitaan di media. “Saya surprise, kaget juga. Masalahnya dulu kami bekerja sudah sesuai ketentuan. Dan informasinya kini malah jadi temuan,” imbuhnya. Padahal menurutnya, setiap tahun keuangan di RSUD Waled selalu diperiksa dan diaudit oleh Inspektorat serta BPK. Saat itu, menurut Ali, tidak pernah ada hal-hal yang aneh termasuk temuan atau indikasi adanya penyalahgunaan serta penyimpangan. “Keuangan di rumah sakit itu sangat ketat. Sebelum sampai ke meja Wadir itu, harus ada paraf dari kasubag-kasubag dulu. Jadi sangat teliti. Saya juga tidak tahu di bagian mana temuan tersebut dan berapa jumlahnya,” tegasnya. Namun demikian, Ali sendiri mengaku pernah dimintai klarifikasi oleh Inspektorat. Dia datang dan memberikan penjelasan terkait persoalan yang tengah hangat tersebut. “Saya dimintai klarifikasi, tapi tidak etis jika saya berbicara proses yang ada di Inspektorat. Apalagi sekarang sedang berjalan pemeriksaannya. Kita tunggu saja hasilnya,” tuturnya. Namun menurut Ali, yang perlu digarisbawahi dalam persoalan ini adalah definisi dari Jamkesmas dan Jamkesda. Menurutnya, ada kesimpangsiuran informasi yang perlu diluruskan, salah satunya terkait jamkesmas dan jamkesda. “Kalau Jamkesmas itu sumber anggarannya dari pusat, sementara kalau yang sumbernya dari APBD II itu jamkesda. Ini yang harus dipahami bersama. Kalau tidak salah, besaran anggaran dari jamkesda tidak lebih dari Rp4 miliar. Tapi saya kurang begitu pasti karena tidak pegang datanya. Tapi saya yakin ketika dulu ada audit oleh Inspektorat dan BPK beberapa tahun lalu, memang tidak ada masalah, semuanya clear,” ungkapnya. Ia pun meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak menyimpulkan terlalu jauh terkait persoalan tersebut. Terlebih, saat ini belum ada hasil akhir dari pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat. “Sebenarnya kalau saya kurang tepat menyampaikan hal ini. Karena posisi saya sudah tidak di RSUD Waled lagi. Tapi mudah-mudahan apa yang saya sampaikan memberikan pencerahan untuk semuanya,” bebernya. Sementara itu, Bupati Cirebon Dr H Sunjaya Purwadisastra MM MSi kepada Radar mengatakan, pihaknya mendorong Inspektorat untuk menindaklanjuti dugaan kasus korupsi Jamkesmas RSUD Waled. “Karena ini memang rekom langsung dari KPK, saya minta Inspektorat tindak lanjuti sampai tuntas kasus ini,” ujarnya singkat melalui sambungan telepon selulernya, Minggu (12/11). (den/dri)  

Tags :
Kategori :

Terkait