CIREBON - Dua tahun lalu Ahmad Syubbanuddin Alwy berpulang, persisnya 2 November 2015. Tetapi karya dan kontribusi penyair dan budayawan kelahiran 2 Agustus 1962 itu bagi kesusastraan Cirebon sangat penting. Karena itu, momen haul yang kedua almarhum Alwy, Majelis Seni dan Tradisi (Mesti) Cirebon menggelar doa bersama di Gedung Kaliandra RCTV, Ahad (19/11) pukul 19.30 WIB. Selain doa bersama, Mesti meluncurkan buku kumpulan puisi \"Fantasia Cirebon\", karya almarhum. Buku itu diluncurkan untuk mengenang sosok dermawan yang berjuluk Raja Penyair Cirebon; merayakan karya-karyanya. Fantasia Cirebon merupakan sebagian karya puisi mendiang Alwy dari rentang 1986 hingga menjelang akhir hayatnya. \"Kami menyadari, karena keterbatasan kami, tidak semua karya Alwy dalam antologi puisi Fantasia Cirebon terkaver. Namun, ini upaya kecil kami mengumpulkan sebagian karya almarhum untuk dibukukan,\" kata Ketua Mesti Cirebon, Dedi Kampleng Setiawan. Menurut Kampleng, almarhum Alwy merupakan milik publik Cirebon. Terutama publik seni dan sastra di Cirebon, kenal dan pernah dekat dengan penyair kelahiran Desa Bendungan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, itu baik bersentuhan langsung maupun lewat karya-karyanya. \"Mewakili orang tua, keluarga, dan istri almarhum, mengundang kerabat dan kolega almarhum untuk hadir berkirim doa bersama,\" kata Kampleng mengakhiri. (hsn)
Kategori :