Pemdes Bongas Wetan Gandeng Tukang Ojek Awasi Warga, Ini Sebabnya

Minggu 19-11-2017,17:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA – Meski telah dipasang spanduk larangan membuang sampah di samping flyover Desa Bongas Wetan kecamatan Sumberjaya, tidak membuat oknum masyarakat jera. Pasalnya, pemerintah desa mengakui masih banyak oknum warga yang sengaja membuang sampah sembarangan di lokasi tersebut. “Kali ini caranya sembunyi-sembunyi dan membuang di tempat yang paling bawah, karena dataran di lokasi itu memang cukup tinggi. Sehingga untuk mengamankan oknum warga yang membuang sampah sengaja membuangnya ke bawah,” ujar Kepala Desa Bongas Wetan, Mamat Saripudin. Bahkan sampah kali ini volumenya cukup banyak. Kondisi sampah bukan lagi hitungan plastik melainkan sudah terbungkus karung. Parahnya lagi, mereka membuang sampah dan karungnya sekaligus. Kondisi ini jelas membuat geram pihaknya dalam menindaklanjuti persoalan sampah dilokasi tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari mengangkut sampah hingga membersihkan lokasi, sampai memasang spanduk bertuliskan larangan membuang sampah beserta sanksi berdasarkan peraturan. Langkah lain yang dilakukan pihaknya yakni mengawasi warga membuang sampah di lokasi itu. “Kita manfaatkan tiga orang tukan ojek yang beroperasi di jembatan fly over tersebut, karena belakangan ini informasi yang diterima kerap datang dari para tukang ojek yang mangkal tepat di sebelah barat lokasi pembuangan sampah. Kita terus berkomunikasi setiap hari, bila perlu tangkap tangan kalau ada warga yang sengaja membuang sampah,” paparnya. Kebersihan lingkungan terutama di Desa Bongas Wetan merupakan prioritas pemdes. Menurutnya, sampah menjadi penyebab lingkungan menjadi kotor hingga menyebabkan saluran air tidak berfungsi. Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup, Mumu Rudi Harto SSos mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Bongas Wetan dalam meminimalisasi volume sampah di wilayahnya. Apalagi kegiatan kebersihan lingkungan juga berlokasi di jalan raya tepatnya jalur Bongas Kulon menuju Ligung. “Kami juga mendorong seluruh desa agar memasukkan anggaran untuk pengelolaan sampah. Hal ini untuk menekan volume sampah yang ada di TPA Heuleut, Kadipaten. Peran serta Pemdes dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan tentunya bukan hanya tugas LH melainkan seluruh elemen,” imbaunya. (ono)  

Tags :
Kategori :

Terkait