Longsor di Garut Tutup Rel, Trafik Kereta Api via Stasiun Cirebon Bertambah

Kamis 23-11-2017,13:55 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Sejumlah perjalanan kereta api dari jalur selatan Jawa Barat harus beralih ke jalur utara via Stasiun Cirebon. Hal itu imbas dari longsor di petak jalan antara Stasiun Cipeundeuy-Bumiwaluy Kabupaten Garut Jawa Barat, Rabu (22/11). \"Sementara taksiran penanganan longsoran 1×24 jam dari pukul 23.18 wib. Longsor terjadi pada 8 titik. Yakni, km 230 + 4/5 ,km 230 + 9/0 , km 231 + 0/1, km 231 + 8/9, km 232+7/9, km 233 + 0/2, km 233 + 7/8, dam km 234+1/2,\" terang Manager Humas Daop III Cirebon, Krisbiyantoro, Kamis (23/11). Dikatakan Kris, di jalur kereta api Cipeundeuy terdapat delapan titik longsor. Dari delapan titik longsor tersebut, baru satu titik yang berhasil dievakuasi. \"Dengan panjang bervariasi 10 meter sampai dengan 100 meter. Dan tinggi 1 meter sampai dengan 7 meter,\" kata Kris. Akbitnya, lanjutnya Kris, ada tujuh perjalanan kereta yang terpaksa harus melintas dari jalur utara. Yakni, Lodaya, Turangga, Kahuripan, Mutiara Selatan, Malabar, Serayu dan Kutojaya Selatan. \"Trafik perjalanan kereta api dari jalur selatan ke utara via Cirebon bertambah sejak kemarin malam. Seluruh KUPT lintas atau kepala stasiun siaga dan mengawasi langsung kondisi perjalanan KA,\" kata Kris. Lebih lanjut, dikatakan Kris, dengan perubahan rute tersebut, waktu tempuh perjalanan kereta api bertambah 2,5 jam. Untuk di stasiun Cirebon, kereta api lintas selatan dilakukan penambahan air dan bahan bakar. Jika dalam keadaan normal, kata Kris, lintas utara via Cirebon dilalui 172 KA. Namun, jika rintang jalan akibat longsoran tersebut lebih dari 24 jam maka 32 kereta api lintas selatan akan memadati lintas utara via Cirebon yang totalnya mencapai 204 perjalanan kereta api. \"Meski begitu, hingga saat ini perjalanan di lintas utara sendiri aman lancar terkendali,\" tandas Kris. (fazri)

Tags :
Kategori :

Terkait