Mentan Puji Bupati Anna Dinilai Sukses Pertahankan Indramayu Sebagai Lumbung Padi Nasional

Jumat 24-11-2017,15:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU–Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaeman mengatakan, Kabupaten Indramayu menjadi motor Indonesia dalam menggenjot produksi hasil pertanian. Hasil pertanian Indramayu, kata dia, tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal. Tetapi juga menarik minat negara lain. Diakuinya tidak sedikit permintaan negara tetangga tentang hasil pertanian Indonesia, termasuk Indramayu. Hal tersebut disampikan Mentan Amran saat menghadiri acara syukuran dan panen raya di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, Kamis (23/11).  Amran juga memuji Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah yang sangat memperhatikan produksi padi di wilayahnya. Bahkan, Kabupaten Indramayu telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang lahan berkelanjutan di Kabupaten Indramayu. “Produksi padi dari Indramayu ini cukup besar. Karena daerah ini tetap mempertahankan sebagai daerah agraris sehingga menjadi andalan stok beras nasional. Saya sangat mengapresiasi Bupati Indramayu,\" ujarnya. Amran berharap program di sektor pertanian dan pangan bisa lebih ditingkatkan. Dengan begitu Kabupaten Indramayu tetap menjadi wilayah yang dapat diandalkan di sektor pertanian. Apalagi Waduk Jatigede kini sudah beroperasi. Menurutnya waduk tersebut bisa mengatasi masalah kekeringan yang selama ini menghantui area pertanian di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Amran juga memastikan tahun ini tidak ada paceklik. Hal itu menyusul adanya penanaman dan panen sepanjang tahun. Menurutnya, hilangnya paceklik dikarenakan adanya rumus atau metode baru yaitu melakukan penanaman di bulan kemarau. Dengan metode tersebut untuk tahun ini, penanaman padi ditargetkan satu juta hektare. Ada peningkatan dibandingkan sebelumnya yang hanya 500 ribu hektare. \"Dengan menanam satu juta hektare, maka padi yang dihasilkan sebanyak enam juta ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi hanya 2,6 juta ton. Jadi masih surplus 400 ribu ton. Lebih lanjut Amran mengatakan, dalam dua tahun terakhir Indonesia tidak lagi impor padi. Termasuk dengan komoditas lainnya seperti  cabai, bawang merah dan jagung. Bahkan, untuk bawang merah, Indonesia mengekspor ke enam negara. Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, mengatakan Kabupaten Indramayu memberikan kontribusi produksi padi sebesar 14 persen terhadap total produksi padi Provinsi Jawa Barat dan 4 persen terhadap total produksi nasional. Anna menjelaskan, produksi padi yang dihasilkan setiap tahun mencapai 1,5 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 1,25 juta ton beras. Sementara tingkat konsumsi sebanyak 197.230 ton beras. Sementara Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, memastikan target produksi sebanyak 12 juta ton bisa tercapai. Dirinya juga mengaku optimis tahun berikutnya produksi padi mengalami peningkatan. Dikatakannya untuk tahun depan produksi padi naik menjadi 12,3 juta tons. Acara syukuran dan panen perdana yang digelar Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pusat di areal persawahan Desa Karanglayung, itu dihadiri Ketua Umum HKTI, Jenderal (Purn) Muldoko.(kom)

Tags :
Kategori :

Terkait