CIREBON - Ratusan warga berebut air bekas cucian Gong Sekati di Langgar Keraton Kanoman, Senin (27/11). Masyarakat percaya air tersebut memiliki nilai keramat dan berkah. Berbekal sejumlah jriken, ratusan warga yang datang langsung menyerbu gentong dan kolam yang digunkan untuk mencuci benda bersejarah itu. Tak hanya air, serabut kelapa dan kembang yang digunakan untuk menggosok gong sekati pun menjadi rebutan warga. Hasan, salah seorang warga yang ikut berebut air mengaku setiap tahun selalu datang ke acara tradisi keraton tersebut. Tidak lain hanya untuk mendapatkan air tersebut. \"Air ini dipercaya membawa keberkahan, karena itu setiap tahunnya saya datang ke sini. Apalagi rumah saya sekitar sini, jadi dekat kalau mau datang ke sini,\" ujar Hasan. Hasan mengatakan, bukan hanya warga Cirebon saja yang mengantre untuk mendapatkan air tersebut. Namun banyak juga warga yang berasal dari sejumlah daerah luar Cirebon datang. Di antaranya Indramayu, Kuningan, Majalengka, dan Brebes. \"Yang datang ke sini pengin dapat air ini bukan cuma orang Cirebon aja, tapi dari luar Cirebon juga banyak,\" kata Hasan. Sementara itu, salah seorang warga Indramayu, Tarmini mempercayai bahwa air bekas cucian gong sekati dapat menyembuhkan berbagi macam penyakit. Karena itu, ia menyempatkan waktu datang ke keraton Kanoman untuk mendapatkan air tersebut. \"Saya bawa dua botol ukuran satu liter untuk wadah airnya,\" ucap Tarmini. Pangeran Kumisi Keraton, Muhammad Rokhim mengungkapkan bahwa tidak pernah menyuruh masyarkat untuk mengambil air bekas cucian gong sekati peninggalan para wali tersebut. Namun warga sendiri yang berinisiatif datang mengambil air bekas cucian gong sekati. \"Pihak kami tidak pernah menyuruh warga untuk berebut air tersebut. Namun warga sendiri yang datang untuk mengambil air cucian itu, karena mereka yakin air itu penuh berkah dan karomah,\" kata Rokhim. (fazri)
Ratusan Warga Berebut Air Cucian Gong Sekati Keraton Kanoman
Senin 27-11-2017,20:37 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :